Potensi Udang Tambak di Pesisir Pangandaran Belum Dioptimalkan

Kamis, 09 Maret 2017 - 23:23 WIB
Potensi Udang Tambak di Pesisir Pangandaran Belum Dioptimalkan
Potensi Udang Tambak di Pesisir Pangandaran Belum Dioptimalkan
A A A
PANGANDARAN - Budidaya udang tambak di sepanjang pantai di Kabupaten Pangandaran, belum dioptimalkan sebagai salah satu potensi unggulan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Sampai saat ini, budidaya udang tambak masih dianggap kurang menguntungkan, akibat berbagai persoalan yang membelit para pelaku usaha ini. Padahal, jika potensi tersebut dioptimalkan nilai ekonomisnya cukup menjanjikan.

Salah satu petani udang tambak, Rangga Rineka Palwa mengatakan, kawasan pesisir Pangandaran sangat potensial untuk dijadikan bidang usaha pertambakan, hanya saja pemahaman masyarakat tentang budidaya udang masih terbatas.

"Sebagian besar masyarakat beranggapan budidaya udang tambak masih sulit dan kurang menguntungkan," kata dia di Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Padahal, hasil budidaya udang vannamei di Pangandaran ada sekitar 25 petani udang tambak yang rata-rata mengelola 3-5 kolam dengan masa panen per sembilan puluh hari di atas lahan 1.000 m2 bisa menghasilkan satu ton.

"Untuk pengerjaan secara teknis, analisa pada tebar 80 ekor per meter persegi dengan tingkat kehidupan (survival rite) 75% dengan size rata-rata waktu panen 60," ujar dia.

Harga per 7 Maret 2017 untuk size rata-rata di hitung dari size 100 sama dengan Rp61.000 ring size Rp400 dengan perhitungan 100-60=40.400+61.000, jadi harga jual untuk size 60 adalah Rp77.000.

"Keuntungan yang bisa diraup petambak bisa mencapai Rp90 juta dalam satu masa panen atau tiga bulan per tambak," paparnya.

Menurut Rangga, kendala pasti ada dalam bidang usaha apapun, namun jika teliti dalam menggunakan sumber air, menjaga sanitasi kolam dan bibit yang digunakan bibit yang unggul, usaha ini benar-benar menjanjikan.

"Kami harap pemerintah daerah mewujudkan komitmen pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dengan membangun sentra petambak rakyat sebagai bagian dari pengembangan ekonomi maritim," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6934 seconds (0.1#10.140)