BI Indikasikan April Terjadi Tekanan Kenaikan Harga

Minggu, 12 Maret 2017 - 22:12 WIB
BI Indikasikan April Terjadi Tekanan Kenaikan Harga
BI Indikasikan April Terjadi Tekanan Kenaikan Harga
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengindikasikan adanya tekanan kenaikan harga pada April 2017 di tingkat pedagang eceran yang diperkirakan meningkat. Indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 134,1 lebih tinggi dari 129,5 pada bulan sebelumnya.

"Peningkatan tekanan kenaikan harga juga diperkirakan terjadi pada Juli 2017 dengan nilai IEH 6 bulan mendatang sebesar 132,3, lebih tinggi dari 131,7 pada bulan sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Minggu (12/3/2017).

Sementara, bedasarkan Survei Penjualan Eceran Januari 2017, secara tahunan penjualan eceran tumbuh melambat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2017 yang tumbuh 6,3% (yoy), lebih rendah dibanding 10,5% (yoy) pada Desember 2016.

Perlambatan penjualan eceran terjadi baik pada kelompok makanan maupun nonmakanan. Dia memaparkan, perlambatan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas, terutama kelompok suku cadang dan aksesoris serta kelompok peralatan informasi dan komunikasi terutama penjualan produk elektronik (audio/video).

Sementara, secara bulanan, penjualan riil 2017 mengalami kontraksi -4,9% (mtm) lebih rendah dibanding pertumbuhan 8,1% (mtm) pada Desember 2016.

Menurut Tirta, kontraksi penjualan terjadi di seluruh kelompok barang lainnya, terutama sandang. Adapun secara regional, perlambatan penjualan eceran terutama terjadi di kota Surabaya dan Manado.

Pada Februari 2017, penjualan eceran diperkirakan tumbuh stabil sebagaimana terindikasi dari IPR yang tetap tumbuh 6,3% (yoy). Tirta mengungkapkan, kondisi tersebut ditopang meningkatnya penjualan kelompok makanan yang tumbuh 7,4% (yoy), lebih tinggi dari 7,3% (yoy) di bulan Januari 2017.

Adapun, penjualan kelompok komoditas nonmakanan diperkirakan tumbuh melambat yakni menjadi 4,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan 5,0% (yoy) pada Januari 2017.

Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran pada Februari 2017 diprediksi masih mengalami kontraksi sebesar -2,5%, meskipun membaik jika dibandingkan -4,9% pada Januari 2017.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4360 seconds (0.1#10.140)