Susi Minta Bantuan Sri Mulyani Tertibkan Pengusaha Perikanan

Selasa, 14 Maret 2017 - 13:18 WIB
Susi Minta Bantuan Sri Mulyani Tertibkan Pengusaha Perikanan
Susi Minta Bantuan Sri Mulyani Tertibkan Pengusaha Perikanan
A A A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta bantuan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati untuk menertibkan pengusaha perikanan tangkap di Indonesia, agar dapat mematuhi semua peraturan yang berlaku di Tanah Air.

Hal ini dibalut dalam acara dialog‎ bersama ratusan pengusaha perikanan tangkap seluruh Indonesia. Susi mengaku memiliki chemistry, profesionalitas, dan idealisme yang sama atas negara dan bangsa. Kedatangan Sri Mulyani pun diakuinya dapat membantu pikiran dan pe‎kerjaannya saat ini.

"Kedatangan Bu Sri Mulyani ini betul-betul membantu pikiran dan pekerjaan yang saya punyai. Saya merasa ketemu beliau ngobrol-ngobrol belajar banyak dengan Bbu Sri Mulyani ini. Kita di beberapa hal punya chemistry yang sama atas profesionalisme yang sama," katanya di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Menurutnya, potensi perikanan di Indonesia sangat besar. Namun‎, hingga saat ini kontribusi perikanan tangkap di Tanah Air masih jauh dari yang diharapkan.

‎"Diadakannya acara ini, karena kita sama-sama sadar dan tahu potensi perikanan Indonesia sangat besar, namun sejauh ini perikanan tangkap itu masih jauh daripada pencerminan yang wajar dan sehat dari besarnya laut Indonesia," imbuh dia.

Mantan Bos Susi Air ini mengimbau ‎ratusan pengusaha perikanan tangkap untuk mematuhi semua aturan yang berlaku baik di dalam negeri, maupun peraturan secara internasional untuk menciptakan keberlangsungan ikan dan lingkungan yang sehat.

"Mari melakukan pola tangkap yang benar dan jangan melakukan manipulasi hasil tangkapnya," ucap Susi.

Lebih lanjut dia menuturkan, pengusaha perikanan tangkap diharapkan taat membayar pajak, baik dari kepemilikan kapalnya maupun hasil tangkapnya di laut Indonesia.

"Dan Bu Sri pasti inginkan angka kontribusi dari perikanan kita wajar dan sesuai potensi yang memang pantas kita banggakan. Jangan sampai potensi di atas kerja besar namun realitas pembayaran sangat sedikit," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2921 seconds (0.1#10.140)