Menko Luhut: Kita Buka Bali Bukan Asal Buka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Provinsi Bali menggelar "Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)" pada Kamis (30/07/2020).
Dalam Sambutannya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Bali dan pariwisata adalah dua entitas yang saling melekat dan tak terpisahkan.
“Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang sangat komprehensif dalam penanganan Covid-19 ini. Jadi saya ingin menginformasikan sekarang hampir semua sektor itu tertangani dengan baik. Program-program bantuan, program-program stimulus itu dilakukan dengan baik,” ujar Menko Luhut di acara yang diselenggarakan di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali. ( Baca juga:Bertepatan dengan Idul Adha, Pariwisata Bali Resmi Dibuka )
Menko Luhut juga menyampaikan bahwa pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat diperhatikan oleh pemerintah. Pasalnya, penerimaan negara melalui pariwisata sangat tinggi, juga dapat menciptakan lapangan kerja.
BPS mencatat bahwa 60% wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berwisata ke Bali. Pariwisata Bali juga menyumbang 28,9% devisa pariwisata nasional, yakni sebesar Rp75 triliun.
“Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya, bahwa kami harus tangani pariwisata ini dengan benar. Nah untuk itu ada dua kunci yang menurut saya harus kita perhatikan, yaitu penanganan Covid-19 dan penanganan ekonomi,” tambahnya.
Ia mengatakan, pandemi yang terjadi saat ini memang menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata, tak terkecuali Bali. Nah, langkah penanganan Covid-19 yang tepat tentu akan memberikan stimulus yang baik bagi perkembangan ekonomi Indonesia.
“Sekarang kita melihat bahwa sudah waktunya ekonomi ini mulai dipulihkan. Hari ini adalah yang menurut saya merupakan hari yang bersejarah. Kita membuka Bali ini bukan asal dibuka, semua itu berangkat daripada berapa jumlah yang infeksi, dan jumlah yang sembuh serta yang meninggal.
Dalam Sambutannya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Bali dan pariwisata adalah dua entitas yang saling melekat dan tak terpisahkan.
“Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang sangat komprehensif dalam penanganan Covid-19 ini. Jadi saya ingin menginformasikan sekarang hampir semua sektor itu tertangani dengan baik. Program-program bantuan, program-program stimulus itu dilakukan dengan baik,” ujar Menko Luhut di acara yang diselenggarakan di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali. ( Baca juga:Bertepatan dengan Idul Adha, Pariwisata Bali Resmi Dibuka )
Menko Luhut juga menyampaikan bahwa pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat diperhatikan oleh pemerintah. Pasalnya, penerimaan negara melalui pariwisata sangat tinggi, juga dapat menciptakan lapangan kerja.
BPS mencatat bahwa 60% wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berwisata ke Bali. Pariwisata Bali juga menyumbang 28,9% devisa pariwisata nasional, yakni sebesar Rp75 triliun.
“Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya, bahwa kami harus tangani pariwisata ini dengan benar. Nah untuk itu ada dua kunci yang menurut saya harus kita perhatikan, yaitu penanganan Covid-19 dan penanganan ekonomi,” tambahnya.
Ia mengatakan, pandemi yang terjadi saat ini memang menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata, tak terkecuali Bali. Nah, langkah penanganan Covid-19 yang tepat tentu akan memberikan stimulus yang baik bagi perkembangan ekonomi Indonesia.
“Sekarang kita melihat bahwa sudah waktunya ekonomi ini mulai dipulihkan. Hari ini adalah yang menurut saya merupakan hari yang bersejarah. Kita membuka Bali ini bukan asal dibuka, semua itu berangkat daripada berapa jumlah yang infeksi, dan jumlah yang sembuh serta yang meninggal.
(uka)