HIMKI Dorong Pembukaan Pasar Baru Ekspor Mebel dan Kerajinan

Rabu, 30 Agustus 2023 - 18:41 WIB
loading...
HIMKI Dorong Pembukaan Pasar Baru Ekspor Mebel dan Kerajinan
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dalam rangkaian acara Munas ke-3 di Jakarta, Rabu (30/8/2023). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia ( HIMKI ) terus mengakselerasi pertumbuhan industri mebel dan kerajinan dalam negeri di tengah ekonomi dunia yang belum pulih.

Adapun permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan masih terus meningkat dengan pemasok utama China yang saat ini memimpin sebagai eksportir terbesar produk mebel dunia. Sementara, kuartal pertama tahun ini ekspor mebel dan kerajinan mengalami penurunan sekitar 6 persen.

"Kami berharap dengan adanya pameran IFEX yang dilakukan pada Maret lalu bisa menahan penurunan ekspor pada kuartal selanjutnya," ujar Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur dalam rangkaian Musyawarah Nasional Ke-3 HIMKI, Rabu (30/8/2023).



Menurut dia peluang pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan masih terbuka yang disebabkan oleh maraknya pembangunan yang diproyeksikan akan menciptakan permintaan yang cukup besar produk mebel dan kerajinan nasional. Pasar AS dan Eropa adalah pasar terbesar produk mebel dan kerajinan nasional.

"Meskipun demikian, kita harus terus berusaha untuk menembus pasar-pasar baru, apalagi jika kita memperhatikan kondisi semakin menurunnya permintaan pasar tradisional AS dan Eropa, di mana kedua kawasan terbut mengalami inflasi yang sangat besar," kata dia.

Sebab itu, untuk mengantisipasi jika situasi semakin memburuk harus memanfaatkan dan mengoptimalisasi emerging market, seperti Timur Tengah, India dan pasar Asia lainnya.

Sementara, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmitha mengatakan HIMKI sebagai asosiasi industri furnitur dan kerajinan, terus bersinergi dengan pemerintah dan asosiasi lainnya dalam pencapaian target nilai ekspor dan upaya memenuhi kebutuhan dalam negeri atas produk furnitur dan kerajinan.

Peningkatan nilai tambah produk hasil hutan melalui hilirisasi merupakan sebuah keniscayaan dalam rangka membuka lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Presiden menyebutkan hilirisasi yang ingin kita lakukan adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi, yang memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisir dampak lingkungan," kata dia.

Adapun kebijakan hilirisasi industri diamanatkan dalam UU Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, dimaksudkan untuk mendapatkan nilai tambah produk bahan mentah, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, memberi peluang usaha, serta mengurangi nilai impor. Pengembangan industri hilir kehutanan juga didukung dengan kebijakan larangan ekspor kayu bulat dan rotan mentah.



Menurut Agus, sektor industri agro memainkan peranan penting dalam perekonomian nasional. Pada tahun 2022 berkontribusi sebesar 50,3% terhadap PDB non migas. Industri furnitur sebagai salah satu sub sektor industri agro memberikan kontribusi sebesar 1,3% dengan nilai kinerja mencapai USD2,5 miliar. Tahun 2023 sampai Juni nilai ekspor furnitur dan kerajinan mencapai USD1,1 miliar.

Berdasarkan data Fortune Business Insights, nilai pasar furnitur global tahun 2022 tercatat sebesar USD517 miliar USD, dimana sekitar 50% nya merupakan pasar Asia Pasifik yaitu senilai USD247 miliar USD. Pada 2023 diharapkan nilai pasar furnitur global dapat meningkat menjadi sekitar USD541 miliar. Berdasarkan jenis bahan baku, sebesar 63% pasar furnitur masih didominasi oleh furnitur berbahan baku kayu.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3361 seconds (0.1#10.140)