Erick Thohir Minta BUMN Ekspansi Sektor Strategis di ASEAN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan pelat merah melakukan ekspansi sektor strategis di ASEAN. Pasalnya, BUMN sebagai penggerak roda perekonomian nasional.
“Hasilnya, kita sudah melihat perkembangan konkret pada BUMN. Mereka jadi lebih tangguh, lebih produktif dan lebih siap untuk berkompetisi di panggung global," ujar Erick Thohir melalui keterangan pers, Rabu (30/8/2023).
Menurut dia BUMN sudah seharusnya aktif di kancah regional maupun global. Transformasi membuat BUMN lebih siap berkompetisi di kanca internasional.
Di Asia Tenggara (ASEAN), BUMN memiliki beberapa proyek kerja sama dengan negara tetangga. Singapura tercatat sebagai negara ASEAN yang memiliki banyak kerja sama dengan Indonesia.
Singtel, salah satu perusahaan telekomunikasi asal Singapura telah berkontribusi terhadap pengintegrasian IndiHome ke Telkomsel. Erick mencatat, ada dampak positif terhadap inklusi digital lantaran terjadi konektivitas yang lebih luas.
"Ini juga menjadi bagian dari upaya penguatan peta jalan Telkom untuk menjadi yang terdepan di pasar B2B (business-to-business) dengan fokus pada penyediaan layanan digitalisasi pada ceruk pasar perusahaan dan lembaga, sementara Telkomsel akan fokus pada bisnis B2C (business-to-customer)," ucapnya.
Dengan integrasi, lanjut Erick, kepemilikan efektif Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen, sementara Singtel menjadi 30,1 persen. Kemitraan Indonesia dengan Singapura melalui Singtel juga tercatat pada pembangunan Data Center di Batam.
Ini sejalan dengan proyeksi kebutuhan data center di Batam yang meningkat tajam dalam 10 tahun ke depan (2022-2031). Proyek yang ditargetkan mencapai kapasitas IT Load 51 Mega Watt pada 2031 ini merupakan kerja sama Telkom melalui anak usahanya NeutraDC, bersama Singtel dan Medco Power.
Proyek ini diharapkan mampu menarik minat perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menaruh data di Singapura ke Batam, Indonesia.
“Hasilnya, kita sudah melihat perkembangan konkret pada BUMN. Mereka jadi lebih tangguh, lebih produktif dan lebih siap untuk berkompetisi di panggung global," ujar Erick Thohir melalui keterangan pers, Rabu (30/8/2023).
Menurut dia BUMN sudah seharusnya aktif di kancah regional maupun global. Transformasi membuat BUMN lebih siap berkompetisi di kanca internasional.
Di Asia Tenggara (ASEAN), BUMN memiliki beberapa proyek kerja sama dengan negara tetangga. Singapura tercatat sebagai negara ASEAN yang memiliki banyak kerja sama dengan Indonesia.
Singtel, salah satu perusahaan telekomunikasi asal Singapura telah berkontribusi terhadap pengintegrasian IndiHome ke Telkomsel. Erick mencatat, ada dampak positif terhadap inklusi digital lantaran terjadi konektivitas yang lebih luas.
"Ini juga menjadi bagian dari upaya penguatan peta jalan Telkom untuk menjadi yang terdepan di pasar B2B (business-to-business) dengan fokus pada penyediaan layanan digitalisasi pada ceruk pasar perusahaan dan lembaga, sementara Telkomsel akan fokus pada bisnis B2C (business-to-customer)," ucapnya.
Dengan integrasi, lanjut Erick, kepemilikan efektif Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen, sementara Singtel menjadi 30,1 persen. Kemitraan Indonesia dengan Singapura melalui Singtel juga tercatat pada pembangunan Data Center di Batam.
Ini sejalan dengan proyeksi kebutuhan data center di Batam yang meningkat tajam dalam 10 tahun ke depan (2022-2031). Proyek yang ditargetkan mencapai kapasitas IT Load 51 Mega Watt pada 2031 ini merupakan kerja sama Telkom melalui anak usahanya NeutraDC, bersama Singtel dan Medco Power.
Proyek ini diharapkan mampu menarik minat perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menaruh data di Singapura ke Batam, Indonesia.