Aktivitas Bisnis Zona Euro Tumbuh Tercepat dalam Enam Tahun
A
A
A
LONDON - Aktivitas bisnis di seluruh zona Euro tumbuh pada tingkat tercepat dalam hampir enam tahun untuk memenuhi pertumbuhan permintaan, meski kenaikan harga lebih tajam.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/3/2017), markit economics memperkirakan Indeks Manajer Pembelian (PMI) naik ke level 56,7 dari Februari di posisi 56,0 atau tertinggi sejak April 2011.
Angka tersebut di atas dari semua perkiraan dalam jajak pendapat Reuters dan mengalahkan ekspektasi median untuk jatuh ke level 55,8. Ditambah dengan sub indeks yang mengukur harga yang dikenakan naik mendekati level tertinggi dalam enam tahun.
Bank Sentral Eropa yang masih menjadi pembeli obligasi sebesar 80 miliar euro sebulan sebagian besar obligasi pemerintah untuk meningkatkan inflasi.
"Ada penguatan berbasis luas baik dari ekonomi zona euro, ini adalah tingkat yang benar-benar solid," kata Chris Williamson, ekonom bisnis utama di IHS Markit.
Awal bulan ini, ECB berjanji untuk memperpanjang program pembelian obligasi untuk setidaknya akhir tahun ini, mengingat inflasi yang lemah dan pertumbuhan yang loyo di zona euro. Ini akan mengurangi pengeluaran bulanan dari April.
Namun, inflasi 2,0% pada Februari dinilai Williamson adalam PMI telah menunjukkan pertumbuhan PDB kuartal pertama sekitar 0,6% atau di atas perkiraan jajak pendapat Reuters pada 8 Maret di level 0,5%.
"Apa yang kami ambil adalah peningkatan kemampuan pemasok untuk menaikkan harga karena permintaan yang kuat. Jika itu terus mengintensifkan ECB harus menjadi lebih khawatir," kata Williamson.
Setelah bertahun-tahun stimulus belum pernah terjadi sebelumnya, ECB menghadapi hal untuk mengetatkan kebijakan, terutama karena inflasi sekarang naik di bagian belakang atas rebound-nya biaya energi.
Namun, ECB telah kembali mendorong dengan alasan lonjakan inflasi hanya bersifat sementara dan kebijakan super mudah, termasuk tarif negatif dan pembelian aset triliunan euro, masih diperlukan untuk mencapai inflasi abadi.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/3/2017), markit economics memperkirakan Indeks Manajer Pembelian (PMI) naik ke level 56,7 dari Februari di posisi 56,0 atau tertinggi sejak April 2011.
Angka tersebut di atas dari semua perkiraan dalam jajak pendapat Reuters dan mengalahkan ekspektasi median untuk jatuh ke level 55,8. Ditambah dengan sub indeks yang mengukur harga yang dikenakan naik mendekati level tertinggi dalam enam tahun.
Bank Sentral Eropa yang masih menjadi pembeli obligasi sebesar 80 miliar euro sebulan sebagian besar obligasi pemerintah untuk meningkatkan inflasi.
"Ada penguatan berbasis luas baik dari ekonomi zona euro, ini adalah tingkat yang benar-benar solid," kata Chris Williamson, ekonom bisnis utama di IHS Markit.
Awal bulan ini, ECB berjanji untuk memperpanjang program pembelian obligasi untuk setidaknya akhir tahun ini, mengingat inflasi yang lemah dan pertumbuhan yang loyo di zona euro. Ini akan mengurangi pengeluaran bulanan dari April.
Namun, inflasi 2,0% pada Februari dinilai Williamson adalam PMI telah menunjukkan pertumbuhan PDB kuartal pertama sekitar 0,6% atau di atas perkiraan jajak pendapat Reuters pada 8 Maret di level 0,5%.
"Apa yang kami ambil adalah peningkatan kemampuan pemasok untuk menaikkan harga karena permintaan yang kuat. Jika itu terus mengintensifkan ECB harus menjadi lebih khawatir," kata Williamson.
Setelah bertahun-tahun stimulus belum pernah terjadi sebelumnya, ECB menghadapi hal untuk mengetatkan kebijakan, terutama karena inflasi sekarang naik di bagian belakang atas rebound-nya biaya energi.
Namun, ECB telah kembali mendorong dengan alasan lonjakan inflasi hanya bersifat sementara dan kebijakan super mudah, termasuk tarif negatif dan pembelian aset triliunan euro, masih diperlukan untuk mencapai inflasi abadi.
(izz)