Wall Street Ditutup Tergelincir, Data Ekonomi AS Picu Kekhawatiran Inflasi

Kamis, 07 September 2023 - 07:40 WIB
loading...
A A A
Dari 11 sektor industri utama dalam S&P 500, teknologi yang mengalami pertumbuhan pesat (.SPLRCT) mengalami penurunan terbesar, kehilangan 1,4%, sementara sektor utilitas defensif (.SPLRCU) memimpin kenaikan, naik 0,2%. Energi (.SPNY) adalah satu-satunya yang memperoleh keuntungan lainnya, naik 0,1% dengan dukungan dari harga minyak yang lebih tinggi.



Harga minyak berjangka ditutup naik pada hari Rabu, menambah kenaikan baru-baru ini, yang memicu kekhawatiran terhadap tekanan inflasi. S&P 500 menunjukkan sedikit reaksi terhadap gambaran "Beige Book" dari Fed mengenai perekonomian AS seminggu menjelang data inflasi Agustus yang sangat ditunggu-tunggu dan keputusan suku bunga Fed pada 20 September.

Laporan tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang sederhana dalam beberapa pekan terakhir, sementara pertumbuhan lapangan kerja lemah, dan inflasi melambat di sebagian besar negara tersebut. Saham Lockheed Martin (LMT.N) merosot 4,8% setelah pembuat senjata AS itu memangkas prospek pengiriman jet F-35-nya. Saham Roku (ROKU.O) naik 2.9% setelah perusahaan mengatakan akan mengurangi tenaga kerjanya sekitar 10% dan membatasi perekrutan baru.

Saham-saham yang mengalami penurunan melebihi jumlah saham-saham yang menguat di NYSE dengan rasio 2,05 banding 1; di Nasdaq, rasio 1,97 banding 1 mendukung penurunan. S&P 500 membukukan enam titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 25 titik terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 34 titik tertinggi baru dan 174 titik terendah baru. Di bursa AS, 9,39 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 10,17 miliar dalam 20 sesi terakhir.
(nng)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1448 seconds (0.1#10.140)