Proyek MRT Didorong Tak Meleset dari Target
A
A
A
JAKARTA - Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta didorong oleh Komisi V DPR RI agar rampung sesuai dengan target yakni di 2019, mendatang. Diharapkan pembangunan proyek yang mengunakan uang negara itu tidak terbengkalai dan dapat segera digunakan oleh masyarakat.
Wakil Ketua Komisi V Michael Wattimena mengungkapkan, Komisi V DPR akan terus mendorong pembangunan proyek tersebut. "Jangan sampai terbengkalai, tujunnya dapat mengurangi kemacetan di Ibukota Jakarta," katanya seperti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/4/2017).
Dia menambahkan proyek yang dibiayai uang negara dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan APBD DKI harus segera rampung pada tahun 2019 dengan baik. Dikatakan pula bahwa Komisi V mempunyai kewajiban memantau dan mendorong proyek tersebut.
"Sekali lagi Komisi V melihat tujuan awal dibuatnya MRT ini untuk mengintegrasikan modal transportasi massal yang ada saat ini. Pastinya untuk memudahkan masyarakat melakukan aktivitas mobilitasnya yang bersinambungan di antaranya transjakarta, LRT, Kereta," jelasnya.
Lebih lanjut ditekankan olehnya dan mengingat anggaran yang diberikan pemerintah relatif besar, maka perlu adanya pengawalan terhadap proyek tersebut. "Anggaran yang cukup besar dan program yang sangat istimewa, dengan total anggaran MRT sendiri Rp15 triliun," papar dia.
Michael meyebutkan, pembangunan proyek yang mulai dari 2013 itu sudah mencapai 70% pengerjaannya. Untuk itu dia berharap dengan semangat dan penuh kehati-hatian dapat diselesaikan dengan baik pada tahun 2019.
"Kita harapkan tajun 2019 tidak hanya finshing melainkan direalisasikan dan operasikan. Dengan begitu masyarakat sudah berupaya mengurangi kendaraan pribadi untuk berpergian di Jakarta, tapi menggunakan MRT," tutupnya.
Wakil Ketua Komisi V Michael Wattimena mengungkapkan, Komisi V DPR akan terus mendorong pembangunan proyek tersebut. "Jangan sampai terbengkalai, tujunnya dapat mengurangi kemacetan di Ibukota Jakarta," katanya seperti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/4/2017).
Dia menambahkan proyek yang dibiayai uang negara dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan APBD DKI harus segera rampung pada tahun 2019 dengan baik. Dikatakan pula bahwa Komisi V mempunyai kewajiban memantau dan mendorong proyek tersebut.
"Sekali lagi Komisi V melihat tujuan awal dibuatnya MRT ini untuk mengintegrasikan modal transportasi massal yang ada saat ini. Pastinya untuk memudahkan masyarakat melakukan aktivitas mobilitasnya yang bersinambungan di antaranya transjakarta, LRT, Kereta," jelasnya.
Lebih lanjut ditekankan olehnya dan mengingat anggaran yang diberikan pemerintah relatif besar, maka perlu adanya pengawalan terhadap proyek tersebut. "Anggaran yang cukup besar dan program yang sangat istimewa, dengan total anggaran MRT sendiri Rp15 triliun," papar dia.
Michael meyebutkan, pembangunan proyek yang mulai dari 2013 itu sudah mencapai 70% pengerjaannya. Untuk itu dia berharap dengan semangat dan penuh kehati-hatian dapat diselesaikan dengan baik pada tahun 2019.
"Kita harapkan tajun 2019 tidak hanya finshing melainkan direalisasikan dan operasikan. Dengan begitu masyarakat sudah berupaya mengurangi kendaraan pribadi untuk berpergian di Jakarta, tapi menggunakan MRT," tutupnya.
(akr)