Rupiah Dibuka Terpeleset di Tengah Masih Lesunya Yen

Kamis, 27 April 2017 - 10:15 WIB
Rupiah Dibuka Terpeleset di Tengah Masih Lesunya Yen
Rupiah Dibuka Terpeleset di Tengah Masih Lesunya Yen
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka terpeleset setelah pada perdagangan kemarin ditutup mendatar. Pelemahan mata uang Garuda terjadi saat yen masih belum berdaya saat melawan USD.

Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka ambles ke level Rp13.299/USD. Posisi ini jauh lebih buruk dari kemarin yang berada di level Rp13.278/USD.

Pelemahan rupiah juga terlihat pada data Bloomberg yang menunjukkan pada awal perdagangan berada di posisi Rp13.290/USD dengan kisaran harian Rp13.287-Rp13.315/USD. Rupiah semakin melemah pada pukul 10.10 WIB ke level Rp13.294/USD dibanding penutupan kemarin di level Rp13.284/USD.

Sementara posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada pagi ini dibuka justru membaik di level Rp13.281/USD atau menguat dari posisi sebelumnya di level Rp13.296/USD. Rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.274-Rp13.309/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Kamis (27/4/2017), USD menahan kenaikan terhadap yen meski masih tercatat menguat setelah rencana pajak Presiden Donald Trump di Amerika Serikat tidak memberikan kejutan baru, menghentikan kenaikan greenback. Sementara pasar menunggu keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa yang akan datang.

Dolar Kanada dan peso Meksiko juga kehilangan informasi mengenai laporan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk menarik diri dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Indeks USD terhadap beberapa mata uang utama sedikit berubah pada level 98,931 setelah naik ke level 99,332 semalam. USD terhadap yen masih mampu naik 0,15% ke level 111,220.

Mata uang AS tehadap yen telah melonjak ke level tertinggi dalam empat pekan di level 111.780 semalam sebelum pembukaan rencana reformasi pajak Trump, namun kehilangan daya tarik karena gagal menggairahkan investor.

Rencana Trump akan memotong tingkat pajak penghasilan yang dibayarkan oleh perusahaan publik menjadi 15% dari 35% dan mengurangi tingkat pajak tertinggi yang dinilai pada bisnis pass-through, termasuk kemitraan kecil dan kepemilikan tunggal, sampai 15% dari 39,6%.

"Rencana pajak Trump tidak melampaui apa yang telah dilaporkan media sepanjang pekan dan sementara rencana tersebut tampak ambisius, yayasannya goyah dari perspektif pendapatan," kata Junichi Ishikawa, pakar strategi valas senior di IG Securities di Tokyo.

Di sisi lain, euro terhadap USD berhasil naik tipis 0,1% ke level 1,0911. Euro telah memiliki pekan yang baik, naik ke level tertinggi dalam 5,5 bulan di level 1,0951 pada Rabu, karena putaran pertama pemilihan presiden Prancis yang diadakan pada akhir pekan mengurangi risiko yang dirasakan terhadap mata uang bersama.

Keuntungan untuk euro pada pekan ini juga telah didorong oleh ekspektasi perubahan arah kebijakan ECB dalam beberapa bulan mendatang, yang akan segera mengurangi stimulus moneter.

Dolar Australia terhadap USD menguat ke level 0.7478, setelah turun ke level terendah dalam tiga bulan di posisi 0,7455 pada hari sebelumnya dengan data inflasi lokal yang tidak bersemangat.

Dolar Kanada memperpanjang kerugian atas kemungkinan penarikan AS dari kesepakatan perdagangan NAFTA. Dolar Kanada melemah ke level terendah dalam 14 bulan di level 1,3636 per USD.

Mata uang Meksiko juga tercatat merosot terhadap USD ke level terendah dalam lebih dari satu bulan di level 19,29 peso per dolar semalam.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7729 seconds (0.1#10.140)