Simpan Harta Karun Tersembunyi hingga Ribuan Tahun, Negara Ini Jadi Incaran Dunia
loading...
A
A
A
GEORGETOWN - Perusahaan global ramai-ramai ikut penawaran lelang ladang minyak di Guyana . Negara yang terletak di Amerika Selatan ini menerima delapan penawaran dari 14 blok eksplorasi minyak dan gas lepas pantai yang ditawarkan dalam lelang perdana.
Lelang tersebut diikuti dari berbagai perusahaan raksasa minyak dunia di antaranya Exxon Mobil dan TotalEnergies. Tak hanya itu, Hess Corp, CNOOC China, Qatar Energy, dan Petronas Malaysia telah mengajukan penawaran.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Guyana melaporkan ingin segera mengembangkan industri energi dan merekrut lebih banyak pengembang untuk mengimbangi konsorsium yang dipimpin Exxon sebagai penguasa produksi minyak.
Cadangan minyak di Guyana telah menjadi incaran dunia ketika Exxon berhasil menemukan 11 miliar barel minyak dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini tidak mengecewakan," kata Presiden Guyana Irfaan Ali dalam sebuah acara di Washington DC, dikutip dari Reuters, Kamis (14/9/2023). "Kami menawarkan 14 blok dan kami mendapat tanggapan untuk 8 blok. Kami sangat senang," kata dia.
Sementara, Juru bicara ExxonMobil, Meghan Macdonald, mengkonfirmasi bahwa perusahaannya telah mengajukan penawaran dengan CNOOC dan Hess. Penawar lainnya termasuk konsorsium yang dibentuk oleh Delcorp, Watad Energy dan Arabian Drillers.
Hal yang sama juga dilakukan konsorsium Liberty Petroleum dan Cybele Energy dengan sebuah grup yang terdiri dari International Group Investment dan Montego Energy, demikian ditunjukkan dalam dokumen tersebut. Sementara, Sispro dari Guyana mengajukan penawaran sendiri.
Pemerintah akan mengevaluasi penawaran-penawaran tersebut dalam beberapa minggu mendatang sebelum menegosiasikan persyaratan-persyaratan dan memberikan kontrak-kontrak tersebut pada 1 November.
"Daftar penawar termasuk sebagian besar pemain besar dan mapan di cekungan Guyana-Suriname bersama dengan beberapa pendatang baru yang masih kecil" kata Wakil Presiden Welligence Energy Analytics, Andres Armijos.
Lelang tersebut diikuti dari berbagai perusahaan raksasa minyak dunia di antaranya Exxon Mobil dan TotalEnergies. Tak hanya itu, Hess Corp, CNOOC China, Qatar Energy, dan Petronas Malaysia telah mengajukan penawaran.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Guyana melaporkan ingin segera mengembangkan industri energi dan merekrut lebih banyak pengembang untuk mengimbangi konsorsium yang dipimpin Exxon sebagai penguasa produksi minyak.
Cadangan minyak di Guyana telah menjadi incaran dunia ketika Exxon berhasil menemukan 11 miliar barel minyak dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini tidak mengecewakan," kata Presiden Guyana Irfaan Ali dalam sebuah acara di Washington DC, dikutip dari Reuters, Kamis (14/9/2023). "Kami menawarkan 14 blok dan kami mendapat tanggapan untuk 8 blok. Kami sangat senang," kata dia.
Sementara, Juru bicara ExxonMobil, Meghan Macdonald, mengkonfirmasi bahwa perusahaannya telah mengajukan penawaran dengan CNOOC dan Hess. Penawar lainnya termasuk konsorsium yang dibentuk oleh Delcorp, Watad Energy dan Arabian Drillers.
Hal yang sama juga dilakukan konsorsium Liberty Petroleum dan Cybele Energy dengan sebuah grup yang terdiri dari International Group Investment dan Montego Energy, demikian ditunjukkan dalam dokumen tersebut. Sementara, Sispro dari Guyana mengajukan penawaran sendiri.
Pemerintah akan mengevaluasi penawaran-penawaran tersebut dalam beberapa minggu mendatang sebelum menegosiasikan persyaratan-persyaratan dan memberikan kontrak-kontrak tersebut pada 1 November.
"Daftar penawar termasuk sebagian besar pemain besar dan mapan di cekungan Guyana-Suriname bersama dengan beberapa pendatang baru yang masih kecil" kata Wakil Presiden Welligence Energy Analytics, Andres Armijos.