Menteri Teten Minta Bunga Pinjol Bisa Diturunkan Demi Pelaku UMKM

Kamis, 14 September 2023 - 21:03 WIB
loading...
Menteri Teten Minta...
MenkopUKM Teten Masduki meminta fintech alias pinjaman online atau pinjol bisa menurunkan besaran bunga pinjaman produktif untuk memudahkan pelaku usaha UMKM mendapatkan akses pembiayaan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki meminta pelaku usaha financial technology ( fintech ) alias pinjaman online atau pinjol bisa menurunkan besaran bunga pinjaman produktif untuk memudahkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ) mendapatkan akses pembiayaan.

Teten menilai bunga pinjaman produktif yang ditetapkan oleh fintech saat ini masih cukup tinggi.

"Mudah-mudahan fintech dengan teknologi digitalnya yang semakin baik, mereka lebih mengenal lebih detail kesehatan usaha dari para UMKM sehingga mungkin bunganya dikurangi, diturunkan," ucap Teten dalam konferensi pers UMKM Digital Summit 2023 di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Kamis (14/9/2023).



Teten mengaku optimistis, dengan kecanggihan teknologi yang dimiliki oleh industri fintech akan mempermudah untuk mengenal kesehatan usaha dari para pelaku UMKM.

"Saya optimis, dengan teknologi AI misalnya bisa melihat lebih detail lagi behavior kesehatan usaha, bahkan prospek bisnis para UMKM ini sehingga bunganya bisa diturunkan. Saya optimis," ujar Teten.

Dengan perkembangan industri fintech yang cukup pesat, Teten berharap fintech bisa menjadi alternatif pembiayaan untuk para pelaku UMKM. Sebab menurutnya kunci UMKM untuk naik kelas adalah akses pembiayaan.

Saat ini diketahui bahwa fintech mampu memberikan pinjaman tanpa agunan senilai Rp2 miliar. Bahkan bagi pelaku UMKM yang sudah terhubung dalam ekosistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dapat mengajukan kredit ke fintech hingga Rp10 miliar tanpa agunan.

Menanggapi permintaan MenkopUKM, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko menyatakan, bahwa bunga pinjaman produktif yang diberikan anggota AFPI masih relatif bersaing dengan multi finance dan perbankan, bahkan lebih rendah dibandingkan bunga pinjaman konsumtif.

“Range secara umum itu usaha yang paling bagus sekali bisa di 18 persen per tahun, terus yang berisiko sekitar di 36 persen,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, semakin rendah profil risikonya, maka akan semakin rendah besaran bunga yang akan diberikan. “Kenapa orang bisa dapat 18 persen karena dia proven kinerja segala macam bagus," jelasnya.

"Bisa tidak yang 36 persen turun? Bisa, kenapa tidak, orang market bersaing kok. Misal ada orang bagus di platform A dikasih 36 persen, platform B melirik dikasih 30 persen, market machanism. Kenapa orang berani 36 persen, tapi ada berani di 18 persen karena faktor risikonya,” bebernya.

"Makanya setransparan mungkin kalau jejak digitalnya terekam jelas itu akan mempercepat kredibilitas UMKM untuk menurunkan profil risikonya. Itu tujuannya ekosistem digital," pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)