Apersi Realisasikan 23% dari Target Perumahan

Jum'at, 12 Mei 2017 - 04:12 WIB
Apersi Realisasikan 23% dari Target Perumahan
Apersi Realisasikan 23% dari Target Perumahan
A A A
PALEMBANG - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat, hingga akhir April 2017 pihaknya sudah membangun 23% dari target 1.200 unit rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Hal itu disampaikan Ketua Apersi Provinsi Sumsel, Syamsu Rusman.

Menurut dia, hingga Mei 2017 baru sekitar 23% saja terbangun di Sumsel. "Progres 1.200 unit rumah yang telah dibangun dari target 5.000 unit, atau sekitar 23%," kata Syamsu Rusman.

Meskipun baru sekitar 23%, dia mengaku optimis hingga akhir tahun nanti tercapai. Mengingat trend pembelian (akad kredit) biasanya dilaksanakan pada pertengahan hingga akhir tahun, dan adanya program subsidi pemerintah untuk DP rumah FLPP.

"Kita sangat optimis, sebab di awal tahun, biasanya KPR dilakukan pada bulan Juni atau Agustus. Mungkin semester dua pada 2017 ini sudah banyak yang terealisasi," ucapnya.

Labih lanjut dia menjelaskan, target pembangunan 5.000 unit rumah subsidi pada 2017 ini, jumlahnya meningkat dari target Apersi Sumsel pada 2016 sebanyak 4.000 unit. "Kalau tahun lalu dari target 4.000 unit, terealisasi 3.800 untuk Apersi sendiri dan sudah terjual semua. Makanya tahun ini kami tingkatkan jadi 5.000 unit," jelas dia.

Sementara kendati kondisi ekonomi saat ini masih belum menunjukkan tren membaik, namun ia menegaskan tetap optimistis. Pasalnya, Sumsel salah satu daerah pengembang Apersi beroperasi, dan mempunyai pasar rumah subsidi yang masih sangat kuat. Namun, tambah dia optimisme itu diakui sedikit terganggu lantaran terkendala beberapa faktor, terutama ketidakpaduan antara kebijakan pemerintah pusat dan daerah.

"Pertanyaannya apakah optimisme kami didukung stakeholder? Kalau kami sudah injak gas tapi kemudian ada peraturan-peraturan daerah yang mengerem, kami bisa apa? Padahal pemerintah pusat sudah kasih regulasi dan stimulus yang baik, tapi di daerah malah dihambat," keluh dia.

Sementara, anggota DPRD Sumsel Joncik Muhamamd mengatakan, persoalan perumahan masih sangat sedikit di Sumsel. Padahal, masyarakat sangat ingin mendapatkan perumahan murah dan laik huni. “Persoalan perumahan butuh keseriusan seluruh pihak, seperti Kabupaten Empat Lawang sangat membutuhan perumahan bagi masyarakat,” ujar Joncik.

Dia mengharapkan, Empat lawang segera di bidik para investor dan pengembang agar dapat menjadi kawasan yangsejahtera. “lahan di Empat lawang masih sangat banyak dan masyarakat masih sangat membutuhkan rumah yang laik huni,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4948 seconds (0.1#10.140)