Cek Stok Daging Sapi Jelang Ramadhan, Kementan Sidak ke RPH di Bandung

Sabtu, 20 Mei 2017 - 14:32 WIB
Cek Stok Daging Sapi Jelang Ramadhan, Kementan Sidak ke RPH di Bandung
Cek Stok Daging Sapi Jelang Ramadhan, Kementan Sidak ke RPH di Bandung
A A A
BANDUNG - Sudah menjadi ritual tahunan menjelang hari besar keagamaan, terutama Ramadhan dan Idul Fitri, sejumlah harga kebutuhan masyarakat membumbung tinggi. Termasuk dengan melesatnya harga daging sapi, yang pada tahun lalu menjadi perbincangan nasional.

Tidak ingin jatuh di lubang yang sama, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian bersama Tim Gabungan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ciroyom, Jl. Arjuna No. 46, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat.

Sidak yang berlangsung Jumat (19/5/2017) pukul 22.00 WIB itu, dilakukan untuk memastikan ketersediaan daging sapi di Kota Bandung dan sekitarnya menjelang bulan Ramadhan. Sehingga harga daging sapi diharapkan stabil dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan.

Sebelumnya pada 15 Mei 2017, Ditjen PKH dan Tim Satgas Pangan Polri dan Kemendag juga melakukan sidak ke RPH Semanan Pintu Air, Cengkareng. Sedangkan sidak kali ini dilakukan oleh Direktur Jenderal PKH, I Ketut Diarmita bersama dengan Tim Gabungan yang terdiri dari Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjaya Widayanti, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah menyisir RPH.

RPH Ciroyom merupakan RPH terbesar di Kota Bandung dan saat ini sedang dalam proses sertifikasi Pra NKV (Nomor Kontrol Veteriner). Rata-rata pemotongan harian di RPH tersebut yaitu dua sampai lima ekor sapi lokal dan 20-35 ekor sapi eks-impor.

Suplai sapi eks-impor berasal dari feedloter: PT Kadila Lestari (Kabupaten Bandung); PT Agrisatwa Jaya Kencana (Kabupaten Subang); PT Citra Agro Buana Semesta (Kabupaten Garut); PT TUM (Provinsi Banten); dan PT Santosa Agrindo (Provinsi Lampung).

Ketut menyampaikan, sidak ke RPH ini dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapangan terkait ketersediaan daging sapi untuk persiapan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2017. “Kami hanya ingin memastikan bahwa stok di Kota Bandung ini aman, terutama di RPH-RPH yang merupakan tempat pemotongan sapi untuk kemudian diedarkan ke pasar-pasar,” jelasnya.

“Kita tadi lihat bersama bagaimana proses pemotongan sapi-sapi di RPH ini, dan bagaimana pendistribusiannya. Sebelumnya kami bersama Tim Satgas Pangan Polri pada tanggal 15 Mei 2017 juga telah melakukan sidak ke RPH Semanan Pintu Air, Cengkareng. Kita pastikan pasokan daging sapi lancar dan aman,” tambahnya.

Syarkawi menyampaikan, tujuan sidak ini dilakukan untuk mengecek seberapa besar tingkat kelancaran pasokan sapi siap potong dari feedloter ke RPH, kemudian ke pedagang yang ada di pasar. Lebih Syarkawi, biasanya menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, harga daging sapi di pasaran sering naik. Para pedagang beralasan menaikkan harga karena minimnya distribusi daging sapi dari RPH dan feedloter.

Elly Wasliah mengatakan, stok daging di Kota Bandung aman dan mencukupi, meskipun menjelang bulan Ramadhan permintaan daging sapi akan meningkat empat kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. Untuk hari ini, pemotongan dilakukan sebanyak 105 ekor. Sementara untuk Idul Fitri diperkirakan akan meningkat 6,5 kali lipat.

Dikatakannya bahwa keyakinan itu muncul saat enam feedloter pemasok dua RPH di Kota Bandung yaitu RPH Ciroyom dan RPH Cirangrang, mereka sanggup memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan Idul Fitri. Dengan begitu, ketersediaan daging sapi untuk masyarakat Kota Bandung tidak perlu dikhawatirkan lagi. “Alhamdulillah ketersediaan daging sapi untuk tahun ini aman dan tercukupi,” ungkap Elly.

Pada kesempatan tersebut, Ketut bersama Tim Gabungan dan Wakapolda Jabar juga melakukan sidak ke Pasar Cihaeur Geulis untuk mengetahui harga daging sapi di tingkat pedagang. Harga daging di pasar tersebut berkisar Rp110.000-Rp130.000 per kilogram.

Ketut menjelaskan, berdasarkan prognosa sapi lokal siap potong yang dapat diakses sampai dengan bulan Juni 2017 sebesar 356.620 ekor atau setara dengan 62.400 ton daging. Sedangkan posisi stok daging eks-impor per 18 Mei 2017 sebanyak 70.518 ton, terdiri dari: sapi siap potong 116.417 ekor dan 23.167 ton. Daging sapi eks impor: 12.025 ton, dan daging kerbau eks-impor (Bulog) sebanyak 35.326 ton.

Sehingga berdasarkan ketersediaan tersebut, prognosa kebutuhan daging Mei-Juni 2017 sebesar 106.407 ton, sehingga dapat terpenuhi atau aman, bahkan surplus sebanyak 26.511 ton.

“Kami berharap dengan pasokan yang cukup, lonjakan harga pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tahun 2017 tidak terlalu besar, sehingga kita harapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya Idul Fitri dengan tenang,” kata Ketut.

Syarkawi menambahkan bila terjadi kenaikan harga daging sapi yang signifikan di tengahkondisi surplus, maka tindakan hukum akan segera diambil oleh KPPU dan Satgas Pangan Polri. “KPPU dan satgas Polri akan tindak tegas semua upaya kartel pangan, baik dari sisi UU Persaingan Usaha maupun pidana.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5259 seconds (0.1#10.140)