3 Bank BUMN Apresiasi Pengakuan Forbes Masuk Perusahaan Besar Dunia

Senin, 29 Mei 2017 - 10:05 WIB
3 Bank BUMN Apresiasi Pengakuan Forbes Masuk Perusahaan Besar Dunia
3 Bank BUMN Apresiasi Pengakuan Forbes Masuk Perusahaan Besar Dunia
A A A
JAKARTA - Forbes merilis daftar 2.000 perusahaan terbesar dunia 2017. Enam perusahaan publik Indonesia masuk dalam daftar tersebut, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Kemudian, PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Gudang Garam Tbk.

Forbes memakai empat kriteria dalam menentukan perusahaan yang masuk dalam kategori besar dunia, yaitu pendapatan, laba, aset, dan nilai pasar. Tiga bank BUMN mengapresiasi pengakuan dunia internasional tersebut.

Hal ini diucapkan oleh Direktur Utama BNI Achmad Baiquni yang mengatakan pencapaian tersebut menjadi kebanggaan buat BUMN dan BNI sendiri. Dia bercerita kunci pencapaian BNI ialah selalu serius untuk mewujudkan visi jangka panjang sebagai penyedia layanan dan memiliki kinerja yang terbaik. Tidak hanya itu namun juga setiap tahun ada tema target tahunan yang terus berganti untuk membuat kinerja yang lebih baik. Tahun ini tema yang dicanangkan ialah pertumbuhan agresif. Sedangkan sebelumnya optimalisasi outlet.

“Hal ini membuat tema tersebut saling memperkuat perseroan dalam jangka panjang. Kami sangat serius dalam mewujudkan visi jangka panjang dengan diperkuat target tematik kami setiap tahun,” ujar Baiquni.

Dia menambahkan rencana pertumbuhan agresif perseroan sejak awal tahun menjadi sejalan dengan perbaikan investment grade oleh S&P. Meskipun sejak awal banyak yang meragukan target perseroan kurang tepat di saat ekonomi dunia dan domestik melemah saat ini. Perseroan mendukung langkah pemerintah dengan komitmen penyaluran kredit di sektor infrastruktur.

“Awalnya banyak yang bingung BNI agresif. Tapi kami yakin ini bisa jadi pemicu pertumbuhan ekonomi di tengah lesunya kondisi global. Kami setuju dengan rencana pemerintah yang fokus menggarap infrastruktur demi mencapai pertumbuhan ekonomi menuju 6%. Terbukti lalu akhirnya S&P merevisi posisi investment grade Indonesia,” katanya

Dia menambahkan prediksi BNI tidak keliru atau on track, karena langkah pemerintah sudah benar membangun infrastruktur. Saat ini yang dibutuhkan ialah pembangunan infrastruktur dan swasembada pangan. Dua hal ini akan mendorong semua sendi ekonomi domestik dan mengurangi dampak negatif ekonomi global. “Investor asing akhirnya kembali melihat Indonesia sebagai surga untuk investasi,” kata Baiquni.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengaku pihaknya sangat bersyukur, Bank BRI mendapatkan peringkat ke 386 pada Forbes Global 2000 The World's Biggest Public Companies di tahun 2017.

“Ini tentunya prestasi membanggakan, karena Forbes merupakan insitusi yang kredibel dan terkemuka di dunia, serta memiliki kriteria penilaian yang komprehensif,” ujar Suprajarto.

Dia juga menjelaskan sejak tahun 2015 Bank BRI mencatakan peningkatan dari peringkat 457, kemudian di tahun 2016 di peringkat 429, dan tahun ini naik menjadi peringkat 386. Peringkat BRI ini merupakan peringkat tertinggi untuk perusahaan di Indonesia yang ada di daftar tersebut. “Pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari kinerja Bank BRI yang konsisten untuk tumbuh dari tahun ke tahun dengan tetap fokus pada pengembangan bisnis di segmen UMKM,” ujarnya.

Sementara Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan Bank Mandiri merupakan bank yang mulai beroperasi tahun 1998, setelah terjadinya merger 4 bank BUMN yang mengalami dampak krisis keuangan di tahun 1998. Dengan usia 19 tahun, perseroan bangga akan apresiasi yang diberikan dunia internasional terhadap prestasi Bank Mandiri.

“Ini merupakan buah kerja keras seluruh tim Bank Mandiri. Manajemen berterimakasih kepada seluruh tim Bank Mandiri sejak mulainya Bank Mandiri di tahun 1998 tersebut,” ujar Rohan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7354 seconds (0.1#10.140)