Pemilu Dinilai Bisa Ciptakan Dampak Positif buat Perekonomian

Kamis, 28 September 2023 - 22:59 WIB
loading...
Pemilu Dinilai Bisa...
Danamon gelar diskusi dampak pemilu terhadap ekonomi. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menggelar market outlook Danamon Wealth Series 2023 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (20/9/2023). Kali ini Danamon mengangkat tema Election Year Ahead: Turning Challenges into Opportunities.



Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam paparannya mengatakan, pemilu di Indonesia menjadi momen penting dalam pelaksanaan hak berdemokrasi di negara ini. Yunarto mengakui bahwa pemilu bisa berdampak positif maupun negatif bagi perekonomian.

“Pemilu yang berlangsung lancar dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia,” kata Yunarto.

Dari sisi perputaran uang, lanjut dia, Bank Indonesia mencatat peningkatan peredaran uang selama pemilu menjadi gejala yang umum ditemukan. Berdasarkan historis empat periode putaran pemilu sebelumnya (2004, 2009, 2014, 2019), kinerja IHSG menunjukkan tren positif sejak 6 bulan sebelum pemilu.

Hal ini, kata Yunarto, memberikan gambaran bahwa pemilu dapat dilihat sebagai peluang bagi pasar modal Indonesia pada kuartal IV-2023, yang merupakan periode 6 bulan sebelum pemilu pada Februari 2024.

Selain dipengaruhi oleh kondisi menjelang pemilu, tren investasi juga tengah berfokus ke ESG (environmental, social, and corporate governance). Edward Narodo, Head of Distribution Partnership, PT BRI Manajemen Investasi, mengatakan, generasi milenial memiliki peran penting dalam investasi ESG.

Demografi tersebut telah berinvestasi sebesar USD51,1 miliar pada instrumen berbasis investasi berkelanjutan pada tahun 2020.

"Hal ini merupakan peningkatan yang signfikan dibandingkan dengan 2015 saat investasi di segmen tersebut masih kurang dari $5 miliar, " kata Edward.

Edward juga menambahkan, 40% Gen Z menyatakan bahwa keputusan investasi mereka didorong oleh "perusahaan yang punya tujuan" dalam 5 tahun ke depan. Hal ini memberikan sinyal bahwa prospek investasi berkelanjutan dipandang cukup cerah.

Pada 2025 diharapkan sekitar 33% dari semua aset global yang dikelola akan memiliki mandat SRI dan ESG. Sejauh ini, metode pengukuran aspek ESG perusahaan berkembang cukup pesat selama beberapa waktu terakhir karena meningkatnya peran ESG dalam pengambilan keputusan investasi dari investor.

Sejumlah kalangan juga memprediksi terjadinya transfer of wealth kepada milenial dan Gen Z dari Baby Boomers dan Gen X, yang membuat demand dari instrumen investasi berbasis ESG akan meningkat.



Menurut Nielsen, sekitar 75% milenial memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi hingga mengubah kebiasaan membeli mereka untuk menyukai dana ramah lingkungan. Sebuah survei Pew Research Center menemukan milenial dan Gen Z menonjol karena tingkat keterlibatan mereka yang tinggi dengan isu perubahan iklim.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1017 seconds (0.1#10.140)