Lebih 1,1 Juta Warga Banten Dapat Subsidi Tarif Dasar Listrik

Kamis, 22 Juni 2017 - 20:33 WIB
Lebih 1,1 Juta Warga Banten Dapat Subsidi Tarif Dasar Listrik
Lebih 1,1 Juta Warga Banten Dapat Subsidi Tarif Dasar Listrik
A A A
TANGERANG - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Distribusi Banten menyatakan, pemerintah tidak pernah mencabut subsidi listrik untuk masyarakat kurang mampu.

Tercatat, dari 1.139.389 pelanggan listrik berdaya 450 Volt Ampere (VA), dan pemakai 900 VA masih mendapat subsidi. Terdiri dari daya 450 VA sebanyak 1.098.962 pelanggan, dan 900 VA sebanyak 40.421 pelanggan.

General Manger PLN Distribusi Banten Syofvi Felienty menyayangkan, masih banyak warga yang tidak mengerti dengan pencabutan subsidi Tarif Dasar Listrik (TDL) hanya berlaku untuk yang mampu.

"Dari 1.139.389 pelanggan yang mendapat subsidi, sebanyak 1.676.552 pelanggan tidak mendapatkan subsidi, karena mereka dianggap mampu," katanya, saat ditemui Koran SINDO, Kamis (22/6/2017).

Syofvi menjelaskan, total seluruh pelanggan PLN di Banten berjumlah 2.815.941 orang. Mereka tersebar di 1.551 desa. Dari 1.551 desa itu, sudah 1.550 desa yang berlistrik. Satu yang belum adalah Badui Dalam.

"Badui Dalam tidak mau daerahnya dialiri listrik. Tapi kalau kita keluar Jawa, apalagi di Indonesia Timur, masih ada 2.000 desa yang belum teraliri listrik," sambungnya.

Menurut dia, yang berhak menilai dapat tidaknya warga mendapat subsidi, bukan ditentukan oleh PLN. Tetapi oleh satu tim tersendiri, yakni Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

"Prinsipnya, sebenarnya kenaikan TDL ini diberikan atau disesuaikan tarifnya, karena subsidi untuk golongan masyarakat itu telah ditiadakan. Lantas siapa sih yang berhak menerima subsidi itu?" Katanya.

Dalam perjalanannya, ada pelanggan yang berharap mendapat subsidi. Namun, ada juga yang tidak bersedia, meski jumlahnya sangat kecil. Dari seluruh pelanggaran TDL tingkat nasional, hanya 23 juta pelanggan yang ingin mendapatkan subsidi.

Namun yang berhak menerima subsidi dari pemerintah hanya 4,1 juta pelanggan. Golongan yang tidak mendapatkan subsidi, berasal dari masyarakat mampu menurut penilaian dari TNP2K.

"Secara keseluruhan, 19 juta pelanggan yang harus disesuaikan. Yang di Banten ada 622 ribu pelanggan dikategorikan tidak berhak mendapat subsidi, karena masuk kategori mampu," jelasnya.

Pihaknya juga mengaku punya mekanisme pengaduan di kelurahan, yang nantinya dicatat di Kementetian ESDM. Kemudian dilakukan survei soal berhak atau tidaknya mendapatkan penyesuaian tarif. Saat ini tercatat ada 53 ribu pengaduan.

"Dari 433 pengaduan di Banten, 240 pelanggan berhak mendapat subsidi. Ada 75 pelanggan yang bahkan berhak menerima subsidi, tapi minta dipindah ke tidak mendapat subsidi," kata Syofvi.

Sementara itu, menyambut datangnya Idul Fitri, PLN membuat program nasional gratis tambah daya untuk semua rumah ibadah, dan diskon 50% untuk masyarakat umum. Promo ini berlaku sampai Juli.

Manager Bidang Distribusi Banten Piktor Rumapea mengatakan, rumah ibadah yang dimaksud tidak hanya masjid dan musala, juga rumah ibadah umat beragama lainnya, seperti gereja, kelenteng dan viraha.

"Jadi kalau ada masjid yang ingin tambah peralatan kelistrikananya seperti pasang AC dan lainnya, biaya tambah dayanya gratis untuk rumah ibadah," sambung Piktor di Gedung PLN Distribusi Banten.

Sementara untuk rumah tangga, sampai daya 197 KPA, PLN akan memberikan diskon tambah daya 50% dari tarif normal. Ini merupakan bagian dari partisipasi PLN dalam menyambut Idul Fitri.

Lebih lanjut, dia memastikan, pasokan listrik di wilayah Banten tahun ini aman. Bahkan terjadi penurunan dari 8.850 megawatt menjadi 3.300 megawatt, akibat banyaknya industri yang libur Idul Fitri.

Namun demikian, pihaknya justru merasa cemas. Sebab penurunan daya sangat rentan terhadap gangguan sistem kelistrikan. Meski ancaman terbesar dari PLN tetap pada cuaca yang ekstrem.

"Jenis gangguan kelistrikan sama saja, biasanya yang paling sering adalah akibat faktor cuaca, atau kesalahan yang ada di rumah-rumah, sehingga korsleting listrik menyebabkan kebakaran," jelasnya.

Dirinya pun berbagi tips bagi warga yang akan mudik agar terhindar dari korsleting listrik. Pertama dengan mencopot semua daya listrik yang ada, seperti TV, kulkas, pompa air, dan yang lainnya.

"Tips yang aman, TV jika tidak dipakai dicabut saja. Kulkas juga dicabut saja. Kalau ditinggal lama, dibuka pintunya. Begitu juga pompa air, kan ada otomatis, tapi paling aman dilepas," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5864 seconds (0.1#10.140)