Pertamina Sebut Blok East Kalimantan Tak Ekonomis

Rabu, 05 Juli 2017 - 13:58 WIB
Pertamina Sebut Blok East Kalimantan Tak Ekonomis
Pertamina Sebut Blok East Kalimantan Tak Ekonomis
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tengah mengevaluasi kembali Blok East Kalimantan yang pengelolaannya akan dialihkan ke perseroan pascaberakhirnya kontrak. Pasalnya, beban kewajiban menyisihkan dana pascatambang (abandonment and site restoration/ASR) membuat pengelolaan blok migas tersebut menjadi tidak ekonomis.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengungkapkan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada pemerintah untuk meminta perpanjangan waktu mengevaluasi kembali rencana alihkelola Blok East Kalimantan. Pasalnya, ASR yang harus ditanggung perseroan cukup besar dan membuat keekonomian dari blok tersebut merosot.

"Terutama karena ada ASR. Karena ASR-nya cukup besar sehingga menyebabkan keekonomian di situ turunnya banyak," kata dia di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Kewajiban perusahaan migas untuk menyisihkan dana pascatambang tercantum dalam kontrak kerja sama (production sharing contract/PSC) skema bagi hasil gross split. Sebelumnya, ASR termasuk dalam komponen biaya investasi yang dapat dikembalikan.

Dia mengaku telah mencoba menghitung keekonomian Blok East Kalimantan menggunakan skema PSC konvensional dalam hal ini skema cost recovery. Menurutnya, dengan menggunakan skema PSC konvensional pun blok migas tersebut masih belum ekonomis.

Bahkan, meskipun dengan skema gross split perseroan dimungkinkan untuk memperoleh tambahan split 5%, Syamsu menilai bahwa blok tersebut masih tidak ekonomis.

"Kalau enggak ada dana ASR mungkin masih oke. Itu kita coba simulasi pakai PSC konvensional dan ada dana ASR berat. Tetap berat (meskipun ditambah split 5%)," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8217 seconds (0.1#10.140)