Sukses Berkarier, Lebih Penting Gelar Akademik atau Soft Skill?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyaknya peluang kerja saat ini turut meningkatkan persaingan di antara pencari kerja, utamanya para lulusan baru atau fresh graduate . Biasanya pencari kerja menjagokan dua hal yakni gelar akademik dan skill. Sebenarnya apa yang harus diprioritaskan bagi seorang pencari kerja, gelar akademik atau soft skill?
HR & Psychology Consultant, Peter Samuel Oloi mengatakan bahwa keduanya sama penting dalam hal mencari pekerjaan. Gelar akademik, kata Peter, membantu untuk membentuk pola pikir.
"Karena pada saat kuliah itu yang dikembangkan adalah bagaimana kita berpikir. Melihat sebuah masalah dan kira-kira solusinya apa," kata Peter dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo, Kamis (12/10/2023).
Meski demikian, Peter menuturkan bahwa memiliki kemampuan atau skill tertentu akan menjadi nilai tambah seorang pencari kerja. Menurut dia, kemampuan yang dimiliki akan menggambarkan kompetensi seseorang.
"Biasanya dalam sebuah pekerjaan otomatis sudah tahu tugas-tugasnya harusnya apa, dan kira-kira butuh apa nih kompetensinya supaya tugasnya itu bisa terselesaikan dengan baik," ujar Peter.
Selain itu, attitude yang baik juga diperlukan dalam hal mencari pekerjaan. Peter mengimbau para pencari kerja untuk tidak lupa mengedepankan sopan santun seperti selalu tersenyum dan tidak meninggalkan kata-kata ‘maaf’ dan ‘terima kasih’.
“Jadi attitude sangat penting. Karena akhirnya kalau misalnya relasinya sudah positif, otomatis pekerjaan kita pun juga bisa terbantu,” tutur Peter.
Di sisi lain, lulusan baru seringkali mengalami kesulitan mendapat pekerjaan pertama. Hal ini dikarenakan mereka yang dinilai belum memiliki pengalaman yang mumpuni sesuai dengan bidang pekerjaan yang diminati.
Selain itu, para lulusan baru juga disarankan untuk memahami kemampuan diri masing-masing. Di mana, biasanya keahlian tersebut biasanya terbentuk dalam proses perkuliahan atau melalui kegiatan-kegiatan yang dijalani selama menjadi mahasiswa. “Itu yang paling sederhana, istilahnya pahami dirinya dulu,” imbuh Peter.
Tak hanya itu, mampu menentukan jenis industri saat bekerja juga akan sangat membantu para lulusan baru untuk lebih mengasah kemampuannya, terutama soft skill. Peter menyebut, setiap industri memiliki karakteristik masing-masing, hal itu membuat kebutuhan akan pekerja juga berbeda antara satu dengan lainnya.
"Kalau dari sisi perusahaan, pasti akan mempertimbangkan kira-kira ada kompetensi apa nih, dia (pencari kerja) punya kemampuan maupun keterampilan apa saja, sehingga akhirnya bisa dipercaya untuk mengerjakan sebuah tanggung jawab dan tugas," ujar Peter.
HR & Psychology Consultant, Peter Samuel Oloi mengatakan bahwa keduanya sama penting dalam hal mencari pekerjaan. Gelar akademik, kata Peter, membantu untuk membentuk pola pikir.
"Karena pada saat kuliah itu yang dikembangkan adalah bagaimana kita berpikir. Melihat sebuah masalah dan kira-kira solusinya apa," kata Peter dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo, Kamis (12/10/2023).
Meski demikian, Peter menuturkan bahwa memiliki kemampuan atau skill tertentu akan menjadi nilai tambah seorang pencari kerja. Menurut dia, kemampuan yang dimiliki akan menggambarkan kompetensi seseorang.
"Biasanya dalam sebuah pekerjaan otomatis sudah tahu tugas-tugasnya harusnya apa, dan kira-kira butuh apa nih kompetensinya supaya tugasnya itu bisa terselesaikan dengan baik," ujar Peter.
Selain itu, attitude yang baik juga diperlukan dalam hal mencari pekerjaan. Peter mengimbau para pencari kerja untuk tidak lupa mengedepankan sopan santun seperti selalu tersenyum dan tidak meninggalkan kata-kata ‘maaf’ dan ‘terima kasih’.
“Jadi attitude sangat penting. Karena akhirnya kalau misalnya relasinya sudah positif, otomatis pekerjaan kita pun juga bisa terbantu,” tutur Peter.
Di sisi lain, lulusan baru seringkali mengalami kesulitan mendapat pekerjaan pertama. Hal ini dikarenakan mereka yang dinilai belum memiliki pengalaman yang mumpuni sesuai dengan bidang pekerjaan yang diminati.
Selain itu, para lulusan baru juga disarankan untuk memahami kemampuan diri masing-masing. Di mana, biasanya keahlian tersebut biasanya terbentuk dalam proses perkuliahan atau melalui kegiatan-kegiatan yang dijalani selama menjadi mahasiswa. “Itu yang paling sederhana, istilahnya pahami dirinya dulu,” imbuh Peter.
Tak hanya itu, mampu menentukan jenis industri saat bekerja juga akan sangat membantu para lulusan baru untuk lebih mengasah kemampuannya, terutama soft skill. Peter menyebut, setiap industri memiliki karakteristik masing-masing, hal itu membuat kebutuhan akan pekerja juga berbeda antara satu dengan lainnya.
"Kalau dari sisi perusahaan, pasti akan mempertimbangkan kira-kira ada kompetensi apa nih, dia (pencari kerja) punya kemampuan maupun keterampilan apa saja, sehingga akhirnya bisa dipercaya untuk mengerjakan sebuah tanggung jawab dan tugas," ujar Peter.
(nng)