Pedagang Minta Shopping Online Lainnya Dilarang, Perindo Tawarkan Solusi Ini!

Kamis, 12 Oktober 2023 - 17:48 WIB
loading...
Pedagang Minta Shopping...
Meminta untuk menutup semua belanja online adalah berlebihan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo Yerry Tawalujan menanggapi keluhan para pedagang Pasar Tanah Abang yang ingin platform belanja online lainnya juga segera ditutup, menyusul penutupan TikTok Shop. Menurut dia, permintaan tersebut sangat berlebihan, karena perkembangan zaman dan teknologi saat ini tidak dapat dihentikan.



"Seiring kemajuan teknologi, pola belanja konsumen berubah dari belanja tradisional ke toko menjadi belanja online," kata Yerry kepada wartawan, dikutip Kamis (12/10/2023).

Karena itu, menurutnya, para pedagang harus mengikuti selera dan pola belanja pembeli, jika ingin dagangannya tetap laku. Jika pedagang tradisional tidak mempergunakan platform e-commerce seperti Shoppe, Blibli, Lazada, cepat atau lambat dagangan mereka akan tutup.

"Pedagang tradisional wajib secepatnya mempromosikan dagangannya secara online," pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sendiri menyarankan bahwa pedagang Pasar Tanah Abang harus mulai beralih menjual barangnya ke online, selain offline. Sebab, katanya, sayur dan buah-buahan saja sudah bisa dibeli masyarakat melalui online.

"Oleh karena itu saya bilang teman-teman di Pasar Tanah Abang, pasar sayur saja online sekarang. Apalagi pasar-pasar yang jual barang-barang komersial, pakaian, sepatu itu kan harus juga mengikuti selain offline," jelasnya.

Zulhas mencontohkan bahwa salah satu platform Shopee sudah tidak lagi menjual barang impor. Menurutnya, Shopee telah menjual barang-barang lokal. Para pedagang pun diminta untuk ikut serta gerakan yang dilakukan Shopee tersebut.



"Jangan nggak ikut. Kan, dia udah nggak (menjual) barang luar lagi, barang dari kita UMKM. Ikutan di situ cepat. Nanti dibantu bagaimana packaging, bagaimana fotonya, bagaimana cara akan diatur. Nah, itulah maka kita tata ada media sosial, ada social commerce, nanti yang kita sebut e-commerce," ungkapnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)