Gubernur BI Klaim Inflasi 2016-2017 Terendah sejak 2010

Kamis, 27 Juli 2017 - 11:04 WIB
Gubernur BI Klaim Inflasi...
Gubernur BI Klaim Inflasi 2016-2017 Terendah sejak 2010
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengklaim bahwa inflasi nasional sejak 2016 hingga 2017 tercatat cukup rendah. Pada 2016 angka inflasi nasional di kisaran 3,02% dan terendah sejak 2010.

Hal tersebut disampaikan Agus dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2017, yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kehadiran Bapak Presiden menunjukkan konsistensi komitmen pemerintah serta mempertegas sinergi kebijakan antara pemerintah, pemerintah daerah, dan BI untuk mewujudkan inflasi yang stabil dan rendah," katanya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Bahkan, kata mantan bos Bank Mandiri ini, inflasi yang rendah pada 2016 hampir merata di setiap wilayah di Indonesia. "Angka inflasi tahunan di berbagai daerah tercatat rendah seperti di Jawa 2,59%, Kalimantan 3,4%, Sumatera 4,53%, di kawasan timur Indonesia inflasi cukup rendah di Sulawesi 2,27%, Bali Nusa Tenggara 2,93%, dan Maluku Papua 3,07%," tutur dia.

Agus mengatakan, rendahnya inflasi terus berlanjut hingga pertengahan 2017 saat ini. Jika dilihat data inflasi tahun berjalan (year to date), inflasi berada pada kisaran 2,38%.

"Inflasi terkendali masih berlanjut sampai pertengahan 2017. Hingga Juni 2017 inflasi IHK baru mencapai 2,38% year to date. Bahkan secara khusus inflasi IHK pada periode puasa dan Lebaran di Juni 2017 merupakan inflasi terendah untuk periode Lebaran selama enam tahun terakhir," terangnya.

Rendahnya inflasi tidak lepas dari kinerja tim pengendalian inflasi daerah (TPID). Jumlah TPID ini saat ini mencapai 524. Selain itu, keberhasilan ini juga buah kerja keras dari Presiden Jokowi.

"Kami sangat apresiasi berbagai kebijakan yang ditempuh TPID yang jumlahnya mencapai 524. Di 34 provinsi dan 490 kabupaten kota terutama dalam menjangkau atau menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan terus komunikasi kepada masyarakat," jelas Agus.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5286 seconds (0.1#10.140)