24.000 Ton Beras Impor dari Vietnam Tiba di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bulog mengungkapkan 24.000 ton beras yang diimpor dari Vietnam tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, hari ini. Direktur Utama Bulog, Budi Waseso atau Buwas dan Kepala Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Indonesia M. Adnan melakukan pengecekan langsung proses pembongkaran beras impor tersebut.
Buwas menjamin semua beras impor yang masuk ke gudang dalam kondisi aman lantaran telah melalui beberapa tahapan pemeriksaan. Pernyataan itu sekaligus menegaskan maraknya hoax yang beredar terkait kondisi beras impor Bulog yang dikaitkan dengan beras sintetis.
"Beras impor dari negara asal yang masuk ke gudang Bulog itu sudah melalui beberapa kali proses pemeriksaan," ujar Buwas.
Sebelum dimuat ke kapal di negara asal terlebih dahulu, lanjut dia, dilakukan pemeriksaan oleh Surveyor Independent. Kemudian, sampai di Indonesia dilakukan juga pemeriksaan lagi oleh Badan Karantina Indonesia. "Jadi yang ada di gudang-gudang Bulog sudah sangat dipastikan aman semuanya," katanya.
Hoax beras sintetis, lanjut Buwas, dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak senang di tengah upaya pemerintah melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras.
"Kami juga bekerjasama dengan Satgas Pangan dari Kepolisian untuk meminta pengawasan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan berita bohong (hoax) mengenai beras sintetis ini agar pelaku segera ditangkap sehingga tidak membuat gaduh di situasi saat ini," jelasnya.
Buwas menjamin semua beras impor yang masuk ke gudang dalam kondisi aman lantaran telah melalui beberapa tahapan pemeriksaan. Pernyataan itu sekaligus menegaskan maraknya hoax yang beredar terkait kondisi beras impor Bulog yang dikaitkan dengan beras sintetis.
"Beras impor dari negara asal yang masuk ke gudang Bulog itu sudah melalui beberapa kali proses pemeriksaan," ujar Buwas.
Sebelum dimuat ke kapal di negara asal terlebih dahulu, lanjut dia, dilakukan pemeriksaan oleh Surveyor Independent. Kemudian, sampai di Indonesia dilakukan juga pemeriksaan lagi oleh Badan Karantina Indonesia. "Jadi yang ada di gudang-gudang Bulog sudah sangat dipastikan aman semuanya," katanya.
Hoax beras sintetis, lanjut Buwas, dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak senang di tengah upaya pemerintah melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras.
"Kami juga bekerjasama dengan Satgas Pangan dari Kepolisian untuk meminta pengawasan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan berita bohong (hoax) mengenai beras sintetis ini agar pelaku segera ditangkap sehingga tidak membuat gaduh di situasi saat ini," jelasnya.
(nng)