Rupiah Kejeblos ke Rp15.700/USD, Ekonom Memperingatkan: Ini Sudah Warning!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus memperlihatkan pelemahan, setelah rilis inflasi AS melampaui ekspektasi pasar. Berdasarkan data JISDOR BI (Bank Indonesia), kurs rupiah pada hari ini masih anjlok di posisi Rp15.709 per USD.
Menanggapi pelemahan rupiah ini, ekonom sekaligus Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira pun memberikan pandangannya. "Dalam 6 bulan terakhir rupiah sudah melemah 6,83%, sehingga level Rp15.700 sebenarnya sudah menjadi warning terkait dampak ke berbagai sektor," ungkap Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Dia mencontohkan soal beras misalnya, volatilitas rupiah akan menyebabkan biaya impor beras naik. Selain harga beras di pasar internasional yang masih tinggi karena stok berkurang juga terpukul oleh pelemahan kurs.
"Imbas jangka pendeknya biaya impor pangan naik akan menjadi inflasi dan melemahkan daya beli masyarakat," ucap Bhima.
Maka dari itu, dia menyarankan sejumlah langkah pencegahan kepada pemerintah agar nilai tukar rupiah tidak melanjutkan tren pelemahan ini. "Pencegahan terhadap pelemahan rupiah bisa dimulai dengan penurunan impor pangan dan bahan baku industri," sambung Bhima
Ditambah Ia juga menyarankan agar pemerintah juga bisa terus mendorong agar devisa hasil ekspor lebih banyak dikonversi ke rupiah dan disimpan lebih lama di perbankan domestik.
Baca Juga
Menanggapi pelemahan rupiah ini, ekonom sekaligus Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira pun memberikan pandangannya. "Dalam 6 bulan terakhir rupiah sudah melemah 6,83%, sehingga level Rp15.700 sebenarnya sudah menjadi warning terkait dampak ke berbagai sektor," ungkap Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Dia mencontohkan soal beras misalnya, volatilitas rupiah akan menyebabkan biaya impor beras naik. Selain harga beras di pasar internasional yang masih tinggi karena stok berkurang juga terpukul oleh pelemahan kurs.
"Imbas jangka pendeknya biaya impor pangan naik akan menjadi inflasi dan melemahkan daya beli masyarakat," ucap Bhima.
Maka dari itu, dia menyarankan sejumlah langkah pencegahan kepada pemerintah agar nilai tukar rupiah tidak melanjutkan tren pelemahan ini. "Pencegahan terhadap pelemahan rupiah bisa dimulai dengan penurunan impor pangan dan bahan baku industri," sambung Bhima
Ditambah Ia juga menyarankan agar pemerintah juga bisa terus mendorong agar devisa hasil ekspor lebih banyak dikonversi ke rupiah dan disimpan lebih lama di perbankan domestik.
(akr)