Bulog Baru Bisa Datangkan 500.000 Ton Beras Impor hingga Akhir Desember 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas memastikan 500.000 ton beras impo r tiba di Indonesia pada pertengahan Desember 2023. Jumlah tersebut merupakan realisasi awal dari penugasan pemerintah sepanjang tahun ini.
Buwas menyebut total beras yang ditugaskan pemerintah kepada Bulog selama 2023 mencapai 1,5 juta ton. Hanya saja, pihaknya baru bisa mendatangkan 500.000 ton.
"Hari ini sudah terkontrak dari 1,5 juta (ton), itu 500.000 ton tambahan, yang datang ke Indonesia 500.000 ton. Ini paling lambat pertengahan Desember (2023)," ujar Buwas saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu (18/10/2023).
Buwas menilai perlunya kebijakan lanjutan dari pemerintah untuk bisa mendatangkan sisa beras impor sebanyak 1 juta ton. Pasalnya, penugasan tersebut tidak dapat ditunda hingga tahun depan atau harus direalisasikan tahun ini.
Sementara, sejumlah negara yang menjadi mitra dagang Indonesia telah mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor beras. Salah satunya, India.
"Jadi gini, kita dikasih tugas 1,5 juta bisa terealisasikan 500 (ribu) sisanya kan 1 juta. Itu nggak bisa di tahun depan. Harus ada kebijakan lagi, keputusan lagi nanti, gitu. Waktunya hanya satu tahun, gak berlaku buat tahun berikutnya," ucap dia.
Bulug sendiri harus memenuhi pasokan beras, terutama cadangan beras pemerintah (CBP). Langkah itu harus dilakukan karena perusahaan harus memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sedangkan, pada periode Januari hingga Maret 2024 diperkirakan belum terjadi panen raya, kondisi ini tentu berdampak signifikan pada stok beras Bulog.
Tak hanya itu, BUMN di sektor pangan ini juga harus memenuhi program bantuan sosial (bansos) beras 10 kg untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang rencananya diperpanjang tiga bulan ke depan atau periode Januari, Februari, Maret 2024.
Buwas menyebut total beras yang ditugaskan pemerintah kepada Bulog selama 2023 mencapai 1,5 juta ton. Hanya saja, pihaknya baru bisa mendatangkan 500.000 ton.
"Hari ini sudah terkontrak dari 1,5 juta (ton), itu 500.000 ton tambahan, yang datang ke Indonesia 500.000 ton. Ini paling lambat pertengahan Desember (2023)," ujar Buwas saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu (18/10/2023).
Buwas menilai perlunya kebijakan lanjutan dari pemerintah untuk bisa mendatangkan sisa beras impor sebanyak 1 juta ton. Pasalnya, penugasan tersebut tidak dapat ditunda hingga tahun depan atau harus direalisasikan tahun ini.
Sementara, sejumlah negara yang menjadi mitra dagang Indonesia telah mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor beras. Salah satunya, India.
"Jadi gini, kita dikasih tugas 1,5 juta bisa terealisasikan 500 (ribu) sisanya kan 1 juta. Itu nggak bisa di tahun depan. Harus ada kebijakan lagi, keputusan lagi nanti, gitu. Waktunya hanya satu tahun, gak berlaku buat tahun berikutnya," ucap dia.
Bulug sendiri harus memenuhi pasokan beras, terutama cadangan beras pemerintah (CBP). Langkah itu harus dilakukan karena perusahaan harus memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sedangkan, pada periode Januari hingga Maret 2024 diperkirakan belum terjadi panen raya, kondisi ini tentu berdampak signifikan pada stok beras Bulog.
Tak hanya itu, BUMN di sektor pangan ini juga harus memenuhi program bantuan sosial (bansos) beras 10 kg untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang rencananya diperpanjang tiga bulan ke depan atau periode Januari, Februari, Maret 2024.