Waduh! Rupiah Sore Ini Jeblok Semakin Parah

Jum'at, 11 Agustus 2017 - 17:23 WIB
Waduh! Rupiah Sore Ini Jeblok Semakin Parah
Waduh! Rupiah Sore Ini Jeblok Semakin Parah
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir pekan ini ditutup ambruk makin parah dibanding penutupan kemarin. Kondisi penguatan rupiah sore ini di tengah masih melemahnya poundsterling terhadap USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada sesi penutupan perdagangan hari ini di posisi Rp13.368/USD, atau melemah tajam dari penutupan kemarin yang berada di level Rp13.333/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp13.331-Rp13.409/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg, sore ini berada di level Rp13.361/USD atau jauh melemah dari penutupan kemarin di level di posisi Rp13.333/USD dengan kisaran harian Rp13.346-Rp13.385/USD.

Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini ditutup juga anjlok ke level Rp13.365/USD dibanding penutupan kemarin di level Rp13.340/USD.

Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah sore ini tertahan di level Rp13.370/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah melemah 32 poin dari posisi kemarin di level Rp13.338/USD.

Seperti dilansir Reuters hari ini, poundsterling bertahan mendekati level terendah dlam tiga pekan terhadap USD, karena investor semakin waspada terhadap prospek ekonomi Inggris setelah data ekonomi pekan ini.

"Poundsterling sempat balik menguat pada Juli seiringadanya harapan bahwa Bank of England akan menaikkan suku bunga pada pertemuan terakhir. Namun, dengan fundamental yang tampak semakin suram bagi perekonomian, nampaknya menjadi jalan kelemahan bertahap untuk poundsterling," kata Viraj Patel, ahli strategi FX di ING di London.

Pada hari ini, poundsterling terhadap USD stabil di level 1,2978, sedikit di atas level terendahnya dalam tiga pekan di posisi 1.2952. Ini berada di jalur untuk mencatat penurunan terbesar dua pekan terhadap USD sejak Maret 2017.

Poundsterling telah kehilangan lebih dari 13% dalam perdagangan sejak keputusan tahun lalu untuk meninggalkan Uni Eropa, namun defisit perdagangan Inggris dengan seluruh dunia tetap besar.

Padangan ekonomi menjadi lebih suram, harga pasar uang untuk kenaikan suku bunga Inggris tahun ini telah ambruk dan merupakan pendorong utama poundsterling sejak awal Agustus.

Data pekan ini menunjukkan penurunan produksi mobil dan penurunan dalam konstruksi, yang bertanda buruk untuk bulan depan setelah perlambatan yang lebih umum pada paruh pertama 2017. Sementara, poundsterling terhadap euro naik 0,2% menjadi 90,56 pence.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9327 seconds (0.1#10.140)