Semua Negara Klaim Punya Vaksin Covid-19, Kepala Bappenas: Semoga Sesuai Harapan

Selasa, 04 Agustus 2020 - 22:48 WIB
loading...
Semua Negara Klaim Punya Vaksin Covid-19, Kepala Bappenas: Semoga Sesuai Harapan
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyebut, sulit meramalkan kapan perekonomian akan kembali pulih seperti sedia kala. Menurutnya, kunci dari pemulihan ekonomi adalah ditemukannya vaksin virus corona. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sektor perekonomian hampir di seluruh negara menjadi salah satu bagian yang paling terkena dampak pandemi Covid-19. Sampai saat ini pun belum ada negara yang menemukan vaksin yang disebut dapat menghentikan penyebaran virus corona.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyebut, sulit meramalkan kapan perekonomian akan kembali pulih seperti sedia kala. Menurutnya, kunci dari pemulihan ekonomi adalah ditemukannya vaksin virus corona.

(Baca Juga: Sambangi Bali, Menteri Bappenas Minta Masyarakat Tidak Parno Bertamasya )

"Jadi, kalau vaksin sudah ditemukan saya kira semua akan kembali seperti sedia kala dan perlombaan untuk mendapatkan vaksin semakin tinggi. Semua negara sudah mengklaim, sudah melakukan hal-hal berdekatan dengan produksi, seperti Amerika Serikat yang ingin segera memproduksi vaksin di akhir tahun," ujar Suharso dalam Online Talkshow #BaliBangkit: “Pemulihan Ekonomi dan Sosial untuk Revitalisasi Bali”, Selasa (4/8/2020).

Dia menambahkan, selain Amerika Serikat, Inggris, China, Jepang dan Indonesia juga sedang berusaha menciptakan vaksin corona. Bahkan, di Tanah Air beberapa kelompok seperti LBM Eijkman, Biofarma dan Universitas Airlangga sedang berusaha mendapatkan vaksin.

(Baca Juga: Pastikan Pariwisata Bali Aman, Bos Bappenas: Ini Kota Internasional )

"Mudah-mudahan bisa kita peroleh, paling tidak tahun depan kita sudah punya vaksin dan pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk pembelian vaksin untuk melakukan penyuntikan vaksin secara massal mulai tahun depan," ucap Suharso.

"Mudah-mudahan semua bisa sesuai harapan kita dan rebound ini segera karena kalau tidak kita kasihan dengan mereka yang hidup sangat bergantung dengan pariwisata," sambungnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)