Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Ingin Wujudkan Ekonomi yang Merata, Khususnya di Papua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan Calon Presiden (Capres), Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Mahfud MD telah berkomitmen untuk fokus mendorong perkembangan ekonomi Papua dengan janji konkret berupa dukungan keuangan khusus.
Hal tersebut ditujukan dalam upaya mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial yang terjadi karena adanya perbedaan dalam hal pertumbuhan, pengembangan, dan akses terhadap sumber daya antar daerah.
Melalui redistribusi sumber daya, investasi infrastruktur , insentif pajak, serta dukungan keuangan khusus untuk Papua, Ganjar dan Mahfud berencana untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki taraf hidup warga Papua.
Misi mereka berdua dalam mengurangi kesenjangan ekonomi-sosial di daerah merupakan tugas yang harus dijadikan prioritas karena kondisi kesenjangan di Indonesia yang memprihatinkan.
Langkah-langkah yang akan dilakukan tersebut bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, mengurangi tingkat kemiskinan, dan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup warga, terutama yang berada dalam situasi paling membutuhkan.
Melalui pendekatan tersebut, Ganjar dan Mahfud akan membangun landasan yang kuat untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera di seluruh Indonesia, terlebih di Papua yang kesenjangannya sangat terasa.
Melihat dari kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Papua tahun 2022 berada di angka 61,39 yang berarti masih berada di level sedang. Bila ditarik secara Kabupaten atau Kota di Papua masih ada di daerah yang memiliki IPM sangat rendah seperti di Nduga yang angkanya hanya menyentuh 34,10.
Tingkat disparitas yang paling signifikan antara Kabupaten dan Kota jika dibandingkan antar Provinsi lainnya adalah Provinsi Papua. Perbedaan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antar Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua hampir mencapai angka 50.
Hal tersebut dibuktikan dari disparitas IPM antara Kota Jayapura yang merupakan tertinggi di Papua mencapai angka 80,61 dan Kabupaten Nduga dengan angka hanya sebesar 34,10 yang merupakan terendah di Papua.
Tantangan selanjutnya, adalah meskipun IPM di Papua meningkat secara signifikan, masyarakat Papua asli belum tentu mengalami peningkatan hidup nyata dari angka IPM tersebut. Hal tersebut diungkap oleh pemerhati ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance atau INDEF, Enny Sri Hartati di tahun 2019.
Fenomena tersebut terjadi bukan tanpa alasan, melainkan karena di Papua terjadi arus pendatang atau penduduk dari luar papua yang cukup tinggi terutama di kota-kota di Papua.
"Ketika kami melihat secara detail, orang asli Papua tidak ada peningkatan IPM secara signifikan. Kalau secara keseluruhan memang iya ada peningkatan karena di Papua terjadi arus pendatang atau penduduk dari luar Papua yang cukup tinggi terutama di kota-kota dan masuk ke perdagangan itu banyak banget," ungkap Enny.
Perhatian khusus kepada Papua memang sangat dibutuhkan, mengingat pembangunan yang kurang merata dan tertinggal jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Perhatian Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terhadap Papua menunjukan komitmen mereka membangun pemerataan.
Lihat Juga: Soroti Program Transmigrasi ke Papua, Tokoh Masyarakat: Pemberdayaan Masyarakat yang Harus Dilakukan
Hal tersebut ditujukan dalam upaya mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial yang terjadi karena adanya perbedaan dalam hal pertumbuhan, pengembangan, dan akses terhadap sumber daya antar daerah.
Melalui redistribusi sumber daya, investasi infrastruktur , insentif pajak, serta dukungan keuangan khusus untuk Papua, Ganjar dan Mahfud berencana untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki taraf hidup warga Papua.
Misi mereka berdua dalam mengurangi kesenjangan ekonomi-sosial di daerah merupakan tugas yang harus dijadikan prioritas karena kondisi kesenjangan di Indonesia yang memprihatinkan.
Langkah-langkah yang akan dilakukan tersebut bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, mengurangi tingkat kemiskinan, dan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup warga, terutama yang berada dalam situasi paling membutuhkan.
Melalui pendekatan tersebut, Ganjar dan Mahfud akan membangun landasan yang kuat untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera di seluruh Indonesia, terlebih di Papua yang kesenjangannya sangat terasa.
Melihat dari kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Papua tahun 2022 berada di angka 61,39 yang berarti masih berada di level sedang. Bila ditarik secara Kabupaten atau Kota di Papua masih ada di daerah yang memiliki IPM sangat rendah seperti di Nduga yang angkanya hanya menyentuh 34,10.
Tingkat disparitas yang paling signifikan antara Kabupaten dan Kota jika dibandingkan antar Provinsi lainnya adalah Provinsi Papua. Perbedaan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antar Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua hampir mencapai angka 50.
Hal tersebut dibuktikan dari disparitas IPM antara Kota Jayapura yang merupakan tertinggi di Papua mencapai angka 80,61 dan Kabupaten Nduga dengan angka hanya sebesar 34,10 yang merupakan terendah di Papua.
Tantangan selanjutnya, adalah meskipun IPM di Papua meningkat secara signifikan, masyarakat Papua asli belum tentu mengalami peningkatan hidup nyata dari angka IPM tersebut. Hal tersebut diungkap oleh pemerhati ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance atau INDEF, Enny Sri Hartati di tahun 2019.
Fenomena tersebut terjadi bukan tanpa alasan, melainkan karena di Papua terjadi arus pendatang atau penduduk dari luar papua yang cukup tinggi terutama di kota-kota di Papua.
"Ketika kami melihat secara detail, orang asli Papua tidak ada peningkatan IPM secara signifikan. Kalau secara keseluruhan memang iya ada peningkatan karena di Papua terjadi arus pendatang atau penduduk dari luar Papua yang cukup tinggi terutama di kota-kota dan masuk ke perdagangan itu banyak banget," ungkap Enny.
Perhatian khusus kepada Papua memang sangat dibutuhkan, mengingat pembangunan yang kurang merata dan tertinggal jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Perhatian Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terhadap Papua menunjukan komitmen mereka membangun pemerataan.
Lihat Juga: Soroti Program Transmigrasi ke Papua, Tokoh Masyarakat: Pemberdayaan Masyarakat yang Harus Dilakukan
(akr)