Kolaborasi Mengembangkan Ekonomi Lingkungan Pesantren
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai upaya dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren , Bank DKI melalui Unit Usaha Syariah bersama Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) menandatangani MoU bersama yang diselenggarakan di Jakarta, Senin lalu (23/10/2023).
Adapun nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Ritel & Syariah Bank DKI, Bapak Henky Oktavianus bersama Ketua Hebitren Provinsi DKI Jakarta, KH. Muhammad Asy’ari Akbar,M.Si dan disaksikan oleh Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank DKI Muhammad Maksum.
Direktur Teknologi dan Operasional, merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI Amirul Wicaksono mengatakan, kolaborasi itu merupakan upaya Bank DKI dalam melakukan optimalisasi layanan perbankan syariah dengan membangun kerja sama antar lembaga. Bank DKI menyambut baik kolaborasi positif bersama Hebitren Provinsi DKI Jakarta.
"Ini sebagai bagian pemberdayaan ekonomi dengan memanfaatkan keaktifan unit usaha pesantren, maupun pelaku usaha yang aktif di dalamnya” ujar Amirul, dikutip Kamis (26/10/2023).
Ruang lingkup kerja sama antara Bank DKI dengan Hebitren meliputi pemanfaatan produk dan jasa layanan perbankan syariah. Bank DKI akan menyediakan berbagai akses produk perbankan mulai dari produk dana pihak ketiga, pembiayaan, keagenan, maupun berbagai layanan digital berbasis syariah kepada ekosistem yang berada di bawah naungan Hebitren.
Selain itu, melalui skema kemitraan, kolaborasi ini juga memiliki ruang lingkup pengembangan lembaga keuangan syariah berbasis koperasi pondok pesantren, pengembangan inkubator bisnis bagi santri, kemitraan program Bank Wakaf Mikro (BWM), serta kerja sama usaha lainnya yang saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Hebitren sendiri merupakan wadah penguatan kemandirian pesantren yang ditujukan untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha yang ada di pondok pesantren, dengan 110 pondok pesantren sebagai anggotanya. Berdirinya Hebitren juga bertepatan dengan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pertama pada tahun 2014 yang diselenggarakan di Surabaya oleh Bank Indonesia .
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi menambahkan, Bank DKI melalui Unit Usaha Syariah terus memperluas serta mengoptimalkan kinerja layanan perbankan syariah. Salah satunya dengan mengimplementasikan dual banking leverage model (DBLM), sebagai solusi layanan perbankan kepada nasabah yang menghendaki pilihan produk dan layanan syariah.
“Bank DKI juga menghadirkan kemudahan berbagai layanan perbankan syariah secara digital, yakni melalui Super Apps JakOne Mobile mulai dari fitur pembukaan rekening tabungan, dan deposito iB. Selanjutnya, pengguna juga dapat dimudahkan dengan pembayaran berbagai tagihan, termasuk pajak dan retribusi, serta pembayaran zakat,” tutup Arie.
Adapun nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Ritel & Syariah Bank DKI, Bapak Henky Oktavianus bersama Ketua Hebitren Provinsi DKI Jakarta, KH. Muhammad Asy’ari Akbar,M.Si dan disaksikan oleh Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank DKI Muhammad Maksum.
Direktur Teknologi dan Operasional, merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI Amirul Wicaksono mengatakan, kolaborasi itu merupakan upaya Bank DKI dalam melakukan optimalisasi layanan perbankan syariah dengan membangun kerja sama antar lembaga. Bank DKI menyambut baik kolaborasi positif bersama Hebitren Provinsi DKI Jakarta.
"Ini sebagai bagian pemberdayaan ekonomi dengan memanfaatkan keaktifan unit usaha pesantren, maupun pelaku usaha yang aktif di dalamnya” ujar Amirul, dikutip Kamis (26/10/2023).
Ruang lingkup kerja sama antara Bank DKI dengan Hebitren meliputi pemanfaatan produk dan jasa layanan perbankan syariah. Bank DKI akan menyediakan berbagai akses produk perbankan mulai dari produk dana pihak ketiga, pembiayaan, keagenan, maupun berbagai layanan digital berbasis syariah kepada ekosistem yang berada di bawah naungan Hebitren.
Selain itu, melalui skema kemitraan, kolaborasi ini juga memiliki ruang lingkup pengembangan lembaga keuangan syariah berbasis koperasi pondok pesantren, pengembangan inkubator bisnis bagi santri, kemitraan program Bank Wakaf Mikro (BWM), serta kerja sama usaha lainnya yang saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Hebitren sendiri merupakan wadah penguatan kemandirian pesantren yang ditujukan untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha yang ada di pondok pesantren, dengan 110 pondok pesantren sebagai anggotanya. Berdirinya Hebitren juga bertepatan dengan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pertama pada tahun 2014 yang diselenggarakan di Surabaya oleh Bank Indonesia .
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi menambahkan, Bank DKI melalui Unit Usaha Syariah terus memperluas serta mengoptimalkan kinerja layanan perbankan syariah. Salah satunya dengan mengimplementasikan dual banking leverage model (DBLM), sebagai solusi layanan perbankan kepada nasabah yang menghendaki pilihan produk dan layanan syariah.
Baca Juga
“Bank DKI juga menghadirkan kemudahan berbagai layanan perbankan syariah secara digital, yakni melalui Super Apps JakOne Mobile mulai dari fitur pembukaan rekening tabungan, dan deposito iB. Selanjutnya, pengguna juga dapat dimudahkan dengan pembayaran berbagai tagihan, termasuk pajak dan retribusi, serta pembayaran zakat,” tutup Arie.
(uka)