PLN EPI Dorong Transisi Energi lewat Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

Senin, 30 Oktober 2023 - 22:22 WIB
loading...
PLN EPI Dorong Transisi...
Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji bersama Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan dalam Acara Energy Day. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan, dalam mencapai target transisi energi , Indonesia belum bisa sepenuhnya meninggalkan energi fosil. Secara bertahap, pengurangan ketergantungan ini juga dibarengi oleh penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.

"Pemerintah mengambil cara dan jalan tengah dengan memperhatikan potensi energi bersih kedepan dan memaksimalkan potensi energi fosil yang ada saat ini untuk bisa menjaga ketahanan energi. Indonesia tetap berkomitmen untuk mencapai net zero emission (NZE) secara bertahap," kata Tutuka dalam siaran pers, Senin (30/10/2023).



Jalan tengah ini menurut dia juga menjadi bagian dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia. Baik potensi energi fosil maupun energi baru sama sama bisa menjadi katalisator dalam menjaga ketahanan energi sekaligus menjaga perekonomian bangsa.

"Jadi pemerintah tetap terus menjaga iklim investasi yang menarik. Sehingga bisa balance, antara energy security dan affordability ke masyarakat," kata Tutuka.

Mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon, PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berkomitmen mengambil bagian dalam transisi energi sekaligus menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, PLN EPI mengambil sebagai perusahaan yang menjamin pasokan energi primer ke seluruh pembangkit listrik, memahami bahwa pemanfaatan energi fosil masih perlu dilakukan untuk bisa meningkatkan security of supply. Terlebih, harganya yang lebih murah dibandingkan energi baru, sehingga pemanfaatan energi primer bisa menjaga affordability ke masyarakat.

Namun, sambung dia, PLN EPI juga tidak tinggal diam dalam berperan pengurangan emisi. PLN EPI saat ini gencar mengembangkan hutan energi dan juga pengelolaan sampah menjadi energi sebagai bahan baku alternatif pengganti batu bara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Lewat teknologi co-firing di PLTU, PLN EPI mengembangkan ekosistem biomassa yang justru banyak melibatkan masyarakat sehingga program transisi ini juga mendorong perekonomian rakyat," ungkap Mamit.

Ekosistem biomassa ini dikembangkan oleh PLN EPI lewat kerja sama dengan berbagai pihak. Kerja sama dengan BUMN dan perusahaan sawit sebagai langkah menjamin pasokan biomassa.

Sedangkan untuk keterlibatan masyarakat lewat pengelolaan hutan energi, pengelolaan limbah pertanian dan perkebunan, limbah pertukangan serta pengembangan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang diolah dari sampah rumah tangga.



PLN EPI antara lain mengembangkan hutan energi dengan masyarakat di DIY. Program yang dinamai Green Economy Village (GEV) ini mengembangkan tanaman energi sebanyak 500 ribu bibit yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pakan sapi dan juga untuk bahan baku biomassa.

Mamit menjelaskan sepanjang tahun 2023 ini, PLN EPI telah memasok biomassa ke 41 PLTU PLN Grup. Lewat implementasi teknologi ini mampu memproduksi energi bersih dari PLTU sebesar 718.458 MWh. Co-firing biomassa juga mampu menurunkan emisi hingga 717.616 juta ton CO2.

"Hingga September, realisasi penggunaan biomassa mencapai 668.869 ton dari target tahun ini mencapai 1 juta ton biomassa," tutupnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1764 seconds (0.1#10.140)