PDB Triwulan II Buktikan Sektor Pertanian Melesat di Saat Pandemi

Rabu, 05 Agustus 2020 - 21:30 WIB
loading...
PDB Triwulan II Buktikan...
Sektor pertanian menjadi kontributor tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II/2020. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis PDB sektor pertanian sebagai penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II/2020. PDB pertanian tumbuh 16,24% pada triwulan II/2020 (q to q) dan bahkan secara yoy, sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19%.

Pengamat pertanian Bustanul Arifin menilai pertumbuhan positif sektor pertanian, khususnya subsektor tanaman pangan selain karena pergeseran musim tanam, namun patut diapresiasi juga disebabkan karena di tengah pandemi Covid-19 pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus bekerja bersama petani. Di tengah pandemi, Kementan terus gencar memberikan bantuan dan pendampingan sehingga aktivitas pertanian terus memberikan kontribusi terhadap ekonomi nasional karena produksi pangan tidak ada masalah.

"Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang sebenarnya tidak terdampak oleh pandemi Corona. Hal ini tentu juga ditopang oleh keberpihakan pemerintah yang terus menyalurkan bantuan dan pendampingan kepada petani. Upaya peningkatan produksi terus dilakukan Kementerian Pertanian , salah satunya saat ini ada fasilitas KUR. Petani tidak lagi dimanjakan dengan bantuan, tapi sudah mengarah ke sesuatu yang mandiri," ujar Bustanul di Jakarta, Rabu (5/8/2020).

(Baca Juga: Ekonomi RI Minus 5,32%, Terparah Sejak Tahun 1999)

Oleh karena itu, Bustanul mengatakan tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan II/2020 karena produktivitas pertanian khususnya tanaman pangan yang membaik sehingga walaupun hadirnya pandemi Covid-19 tidak memberikan dampak buruk pada sektor pertanian. Apalagi, orientasinya tidak hanya pada produksi namun juga pemerintah terus mendorong peningkatan ekspor pertanian.

“Untuk itu, ke depan pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan para petani sehingga persediaan pangan juga tercukupi dalam suasana pandemi Covid-19. Sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dan menentukan, baik dalam soal pangan maupun ekonomi. Oleh karena itu, jika pemerintah ingin meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan, sektor pertanian adalah kuncinya,” tuturnya.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat Winarno Tohir mengatakan bahwa pertumbuhan positif sektor pertanian tidak lepas dari upaya Kementan melalui terobosan pangan dimasa pandemi Covid-19. Menurutnya program pengembangan pangan pokok dan lokal yang menjadi strategi penyediaan pangan dinilai sangat sesuai dengan kondisi sekarang dan Kementan kini gencar melaksanakan program tersebut.

“Memang saat ini kondisi negara sedang sulit, namun saya yakin pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian bisa melakukan terobosan-terobosan penting untuk upaya pencapaian kebutuhan pangan. Peningkatan produksi terus dilakukan hingga genjot ekspor bahkan pemanfaatan lahan pekarangan pun masif dilakukan,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat ekonomi dan kebijakan pertanian Pantjar Simatupang mengatakan pemerintah sangat memahami dampak pandemi Covid-19 pada tatanan pembangunan pertanian, terutama terhadap petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Ia menilai pertumbuhan PDB subsektor tanaman pangan 9,23% ini merupakan tertinggi selama tiga tahun terakhir, juga karena pergeseran musim dan sekaligus menunjukkan pangan Indonesia kuat di saat pandemi.

“Di masa pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian terus berupaya untuk menjalankan program dan kebijakan berorientasi pada kesejahteraan petani khususnya di masa panen harga yang diterima petani selalu di pantau,” tegasnya.

(Baca Juga: Mentan: Pertanian Tak Kenal Krisis, Petani Milenial Sidrap Garap 'Tanaman Dollar')

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan bahwa pertumbuhan PDB sektor pertanian yang positif ini memang bukan sesuatu yang mustahil. Saat ini, Kementan dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo terus bergerak mendorong produksi yang cukup dan berkualitas.

Peningkatan produksi terus dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga guna mengurangi impor atau meningkatkan volume ekspor. Ia juga mengatakan bahwa dalam peningkatan produksi, Kementan melakukan beberapa upaya salah satunya dengan mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster.

"Selain itu, Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan berupa bantuan benih, alat alat pascapanen, dan juga berbagai jenis alat prapanen serta fasilitas permodalan terus ditingkatkan," jelas Suwandi.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1134 seconds (0.1#10.140)