PTPN III Gandeng PLN untuk Penyediaan Listrik Pabrik Kelapa Sawit
loading...
PTPN III dan PLN lakukan kerja sama penyediaan listrik. Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) mengungkap pembangkit listrik berbasis biogas dan biomasa sawit yang dioperasikan perusahaan kapasitasnya mencapai 27 megawatt (MW). Energi itu diperoleh dari pemanfaatan sumber energi baru terbarukan berbasis Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit hingga tandan kosong dari pabrik kelapa sawit.
POME memang mampu menghasilkan gas metan yang berguna untuk energi listrik alternatif.
Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Mahmudi mengatakan, pembangkit listrik energi bersih tersebut merupakan hasil kolaborasi perusahaan dengan beberapa mitra.
"Harapannya adalah bahwa pembangkit listrik yang ada di PTPN Group dapat terdaftar sebagai pembangkit energi baru terbarukan," ujar Mahmudi, Kamis (9/11/202.
Tak sampai di situ, perseroan juga baru saja menyepakati kerja sama dengan PT PLN (Persero) perihal menyediakan tenaga listrik di pabrik kelapa sawit milik PTPN Group. Aksi korporasi itu sekaligus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) dan alternatif subtitusi batu bara.
Mahmudi menyebut, kolaborasi kedua entitas pelet merah itu juga bertujuan meningkatkan penyediaan tenaga listrik ramah lingkungan untuk pabrik kelapa sawit di lungkup PTPN Group. Kerja sama dua BUMN ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), Rabu (8/11/2023).
Hingga saat ini, sebanyak delapan dari 68 pabrik kelapa sawit milik PTPN Group telah terpasang daya listrik PLN dengan kisaran 1.700 hingga 2.175 kVA, yang digunakan sebagai sumber energi listrik dalam proses pengolahan.
Mahmudi mengatakan, dengan adanya PLN-isasi sebagai sumber energi listrik di pabrik kelapa sawit (PKS), maka excess cangkang ke depannya dapat dikerjasamakan dengan PLN sebagai alternatif subtitusi bahan bakar batu bara.
“Dengan adanya kerja sama ini, PLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group,” bebernya.
POME memang mampu menghasilkan gas metan yang berguna untuk energi listrik alternatif.
Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Mahmudi mengatakan, pembangkit listrik energi bersih tersebut merupakan hasil kolaborasi perusahaan dengan beberapa mitra.
"Harapannya adalah bahwa pembangkit listrik yang ada di PTPN Group dapat terdaftar sebagai pembangkit energi baru terbarukan," ujar Mahmudi, Kamis (9/11/202.
Tak sampai di situ, perseroan juga baru saja menyepakati kerja sama dengan PT PLN (Persero) perihal menyediakan tenaga listrik di pabrik kelapa sawit milik PTPN Group. Aksi korporasi itu sekaligus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) dan alternatif subtitusi batu bara.
Mahmudi menyebut, kolaborasi kedua entitas pelet merah itu juga bertujuan meningkatkan penyediaan tenaga listrik ramah lingkungan untuk pabrik kelapa sawit di lungkup PTPN Group. Kerja sama dua BUMN ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), Rabu (8/11/2023).
Hingga saat ini, sebanyak delapan dari 68 pabrik kelapa sawit milik PTPN Group telah terpasang daya listrik PLN dengan kisaran 1.700 hingga 2.175 kVA, yang digunakan sebagai sumber energi listrik dalam proses pengolahan.
Mahmudi mengatakan, dengan adanya PLN-isasi sebagai sumber energi listrik di pabrik kelapa sawit (PKS), maka excess cangkang ke depannya dapat dikerjasamakan dengan PLN sebagai alternatif subtitusi bahan bakar batu bara.
“Dengan adanya kerja sama ini, PLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group,” bebernya.
(uka)
Explore More