Tingkatkan Sinergi Antar BPD, Bank Jatim Selenggarakan Treasury Talk 2023
loading...
A
A
A
Sementara itu, berdasarkan Blue Print Pasar Uang (BPPU) Bank Indonesia 2025 tentang penyelenggaraan pasar uang,bankjatim telah mempersiapkan diri menjadi salah satu Primary Dealer untuk mendukung pelaksanaan transaksi operasi moneter. Caranya yaitu melakukan peningkatan Transaksi GMRA pada Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Dari berbagai perbankan di Indonesia, terutama antar BPD Se-Indonesia, tercatat pertumbuhan Transaksi GMRA Bank Jatim selama 2023 adalah sebagai berikut:
”Dalam pengembangan transaksitrade finance,bankjatimjuga turut memberi dukungan pendampingan dan coaching kepada UMKM yang siap ekspor berupa layanan informasi standard prosedur ekspor, kurasi produk, serta mengadakanbusiness matching, penyusunan strategi sampai dengan rencana ekspor, praktik bisnis dan negosiasi,” tutur Edi.
Tidak hanya itu saja, bankjatim juga melayani pelaku usaha dalam hal penerbitan atau menerimaLetter of Creditpada skala internasional dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri untuk skala domestik. Tujuannya, memitigasi risiko dalam hal penagihan atau pembayaran terdahap klien yang terkendala pada perbedaan jarak dan geografis serta perbedaan karakter yang dapat menyebabkan kondisi diantara kedua belah pihak.
Pada intinya, lanjut Edi, dalam pengembangan Transformasi BPD pada bisnis transaksi trade finance, kolaborasi bankjatim dengan BPD lainnya sangatlah penting. Sebab, hal tersebut akan mempengaruhi peningkatan ekonomi antar daerah dalam pengembangan transaksi ekspor impor yang otomatis berdampak terhadap pertumbuhan devisa.
”Semoga dengan event Treasury Talk ini bisa menjadi pengantar untuk memperluas sinergitas dan kerjasama bankjatim dengan berbagai pihak demi mewujudkan kerjasama bisnis yang baik secara sustainable,” tegasnya
”Dalam pengembangan transaksitrade finance,bankjatimjuga turut memberi dukungan pendampingan dan coaching kepada UMKM yang siap ekspor berupa layanan informasi standard prosedur ekspor, kurasi produk, serta mengadakanbusiness matching, penyusunan strategi sampai dengan rencana ekspor, praktik bisnis dan negosiasi,” tutur Edi.
Tidak hanya itu saja, bankjatim juga melayani pelaku usaha dalam hal penerbitan atau menerimaLetter of Creditpada skala internasional dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri untuk skala domestik. Tujuannya, memitigasi risiko dalam hal penagihan atau pembayaran terdahap klien yang terkendala pada perbedaan jarak dan geografis serta perbedaan karakter yang dapat menyebabkan kondisi diantara kedua belah pihak.
Pada intinya, lanjut Edi, dalam pengembangan Transformasi BPD pada bisnis transaksi trade finance, kolaborasi bankjatim dengan BPD lainnya sangatlah penting. Sebab, hal tersebut akan mempengaruhi peningkatan ekonomi antar daerah dalam pengembangan transaksi ekspor impor yang otomatis berdampak terhadap pertumbuhan devisa.
”Semoga dengan event Treasury Talk ini bisa menjadi pengantar untuk memperluas sinergitas dan kerjasama bankjatim dengan berbagai pihak demi mewujudkan kerjasama bisnis yang baik secara sustainable,” tegasnya
(bga)