13 Desa di Pelosok Riau Kini Teraliri Listrik

Sabtu, 28 Oktober 2017 - 13:26 WIB
13 Desa di Pelosok Riau Kini Teraliri Listrik
13 Desa di Pelosok Riau Kini Teraliri Listrik
A A A
PEKANBARU - Bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional ke-72, PT PLN (persero), Jumat (27/10/2017), secara serentak menyalakan listrik untuk warga di 13 desa di Provinsi Riau. Dengan tambahan 13 desa tersebut, hingga saat ini jumlah desa berlistrik di Riau total mencapai 1.606 desa dari total 1.835 desa.

"Dengan demikian, rasio desa berlistrik di Riau kini bertambah menjadi 86,7%, rencananya akan mencapai 91,58% pada akhir 2017 dan 100% di 2019," ujar General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) M Irwansyah Putra melalui keterangan tertulisnya di sela-sela peresmian 13 desa berlistrik di Desa Kuala Gasib, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Irwansyah menambahkan, implementasi 13 desa berlistrik yang tersebar di enam kabupaten dan kota itu merupakan bukti nyata kerja bersama dan komitmen PLN bagi masyarakat Riau. Infrastruktur kelistrikan yang dibangun meliputi Jaringan Tegangan Menengah, Trafo Distribusi, Jaringan Tegangan Rendah yang telah lolos uji sertifikasi operasi dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

"Kami berharap infrastruktur tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan taraf hidup, mencerdaskan warga, dan mendorong tumbuhnya usaha baru," ujar Irwansyah.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, adanya pasokan listrik di desa-desa tersebut akan menumbuhkan ekonomi baru dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. "Dengan listrik, warga akan mudah belajar ilmu pengetahuan, sains dan belajar mengaji di malam hari," ujarnya.

Medan Sulit

Irwansyah mengakui, dalam merealisasikan pembangunan infrastruktur kelistrikan di desa-desa tersebut, PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mengaku menemukan sejumlah kendala. Misalnya saja, akses jalan menuju desa yang belum bisa dilewati kendaraan pengangkut material.

Alhasil material yang dibutuhkan hanya bisa diangkut melewati sungai. Di samping itu, masih ada warga yang belum rela pohonpohon milik mereka ditebang untuk jaringan listrik. Selain itu, banyaknya tanah gambut yang harus dilewati sehingga saat memasang tiang listrik perlu waktu lebih lama untuk membuat fondasi di lahan gambut tersebut agar tidak ambles.

"Meski banyak kendala yang dijumpai, tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan pembangunan listrik desa. Masih ada 250 desa lagi di Riau yang belum berlistrik," pungkas Irwansyah.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3956 seconds (0.1#10.140)