Penerimaan Pajak Rusia Sepanjang 2023 Meroket hingga Rp6.567 Triliun
loading...
A
A
A
MOSKOW - Penerimaan pajak terus tumbuh di Rusia , meningkat hampir 10% sepanjang periode Januari dan Oktober 2023 bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laporan ini disampaikan oleh Kepala Layanan Pajak Federal (FTS), Daniil Egorov seperti dilansir RT.
Sebelumnya pada Senin malam, Daniil Egorov yang bertemu dengan Presiden Vladimir Putin , mengatakan angka penerimaan pajak telah mencapai 37,6 triliun rubel atau USD428 miliar yang jika dirupiahkan mencapai Rp6.567 triliun (Kurs Rp15.345/USD) dalam sepuluh bulan pertama di tahun 2023.
"Ini, pada kenyataannya, naik USD41 miliar dibandingkan tahun lalu," katanya, sembari menambahkan bahwa layanan pajak diproyeksikan bakal tumbuh sepanjang tahun di kisaran 9%.
"Tahun lalu, kami mendapat USD478 miliar dalam total anggaran, dan tahun ini akan menjadi USD523 miliar," ujar Egorov melaporkan.
Ditanya oleh presiden tentang dinamika pendapatan non-migas, Egorov mengatakan, penerimaan pajak penghasilan antara Januari dan Oktober tercatat naik 20%, dan pajak pertambahan nilai (PPN) meningkat sebesar 11%. Kepala layanan pajak juga menunjukkan bahwa premi asuransi naik sebesar 29% (dengan mempertimbangkan pembayaran yang ditangguhkan untuk tahun lalu), dan pajak penghasilan pribadi juga meningkat sebesar 13%.
Egorov mengutarakan, kepada harian bisnis RBK pada hari Selasa (21/11) kemarin, bahwa FTS sejauh ini telah mengumpulkan USD455 juta pajak rejeki nomplok dari yang direncanakan mencapai USD3,4 miliar.
Sebelumnya pada Senin malam, Daniil Egorov yang bertemu dengan Presiden Vladimir Putin , mengatakan angka penerimaan pajak telah mencapai 37,6 triliun rubel atau USD428 miliar yang jika dirupiahkan mencapai Rp6.567 triliun (Kurs Rp15.345/USD) dalam sepuluh bulan pertama di tahun 2023.
"Ini, pada kenyataannya, naik USD41 miliar dibandingkan tahun lalu," katanya, sembari menambahkan bahwa layanan pajak diproyeksikan bakal tumbuh sepanjang tahun di kisaran 9%.
"Tahun lalu, kami mendapat USD478 miliar dalam total anggaran, dan tahun ini akan menjadi USD523 miliar," ujar Egorov melaporkan.
Ditanya oleh presiden tentang dinamika pendapatan non-migas, Egorov mengatakan, penerimaan pajak penghasilan antara Januari dan Oktober tercatat naik 20%, dan pajak pertambahan nilai (PPN) meningkat sebesar 11%. Kepala layanan pajak juga menunjukkan bahwa premi asuransi naik sebesar 29% (dengan mempertimbangkan pembayaran yang ditangguhkan untuk tahun lalu), dan pajak penghasilan pribadi juga meningkat sebesar 13%.
Egorov mengutarakan, kepada harian bisnis RBK pada hari Selasa (21/11) kemarin, bahwa FTS sejauh ini telah mengumpulkan USD455 juta pajak rejeki nomplok dari yang direncanakan mencapai USD3,4 miliar.
(akr)