USD Keok Lawan Euro, Rupiah Dibuka Menguat Tipis

Rabu, 15 November 2017 - 10:19 WIB
USD Keok Lawan Euro, Rupiah Dibuka Menguat Tipis
USD Keok Lawan Euro, Rupiah Dibuka Menguat Tipis
A A A
JAKA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi pagi hari ini dibuka menguat, meski tidak terlalu tinggi dibanding penutupan kemarin. Kondisi ini di tengah menguat euro terhadap USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada level Rp13.539/USD atau menguat dari posisi perdagangan kemarin yang berada di level Rp13.542/USD.

Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah dibuka di level Rp13.537/USD atau lebih baik dari posisi penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.555/USD.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sesi pagi dibuka di level Rp13.548/USD atau berangjak membaik dari posisi penutupan kemarin yang berada di level Rp13.551/USD dan pada pukul 10.06 WIB bergerak semakin menguat ke level Rp13.541/USD. Rupiah sendiri bergerak dengan kisaran level Rp13.534-Rp13.549/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan perdagangan hari ini berada di level Rp13.548/USD atau menguat dari penutupan sebelumnya di level Rp13.550/USD. Namun, pada pukul 10.000 WIB bergerak semakin menguat ke level Rp13.539/USD dengan kisaran level Rp13.530-Rp13.550/USD.

Seperti dilansir Reuters hari ini, euro tetap mendekati level tertinggi 2,5 pekan di awal perdagangan Asia pada hari ini, mendapat dorongan dari data ekonomi Jerman yang optimistis karena invetor menunggu data inflasi konsumen AS kemudian di sesi global.

USD sedikit turun ke level 1,1791 terhadap euro setelah melonjak lebih dari 1% di sesi sebelumnya. Ini bergerak menjauh dari level terendah 3,5 bulan di posisi 1,1553.

Kenaikan euro mendorong indeks USD yang melacak mata uang AS terhadap enam saingan utama. Ini stabil pada hari ini di level 93,856 atau melemah pada tingkat terendah sejak akhir Oktober dan jauh di bawah ketinggian semalam di posisi 94,542.

Produk domestik bruto Jerman yang disesuaikan musiman naik 0,8% pada kuartal tersebut, mengalahkan perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 0,6%. Investor menunggu data inflasi konsumen AS untuk Oktober yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan harga konsumen secara marjinal.

"Jika melemah, maka hal itu dapat menekan probabilitas kenaikan suku bunga Fed pada Desember," kata Jeff Kravetz, ahli strategi investasi Bank Wealth Management.

USD terhadap yen sedikit ke bawah menjadi 113,43, tetap jauh di bawah level tertinggi dalam delapan bulan di level 114,735 pada pekan lalu.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5221 seconds (0.1#10.140)