Kualitas Hidup UMKM dan Gig Worker Bandung Meningkat Hingga 11 persen

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 12:16 WIB
loading...
Kualitas Hidup UMKM dan Gig Worker Bandung Meningkat Hingga 11 persen
Grab meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab, serta meningkatkan kualitas hidup mitra sebesar 11 persen.
A A A
BANDUNG - Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics merilis studi yang dilakukan di selama Januari 2020 di kota Bandung, menemukan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5 persen dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab, serta meningkatkan kualitas hidup mitra sebesar 11 persen.

Sejalan dengan temuan ini, Grab, aplikasi serba bisa terkemuka di Indonesia meluncurkan program #TerusUsaha di Jawa Barat yang merupakan solusi untuk mempercepat proses digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program ini hadir untuk mendukung inisiatif #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah dalam melatih serta meningkatkan daya saing UMKM menghadapi ekonomi digital di era new normal.

98,8 persen usaha di Jawa Barat masuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil (UMK) dan menyerap 74 persen tenaga kerja. Namun, lebih dari 89 persen pelaku UKM belum memanfaatkan internet dalam menjalankan usahanya.

Di sisi lain, kontribusi UMKM sangat signifikan bagi perekonomian. Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara mengungkapkan bahwa pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab berkontribusi sebesar Rp10,1 triliun bagi perekonomian Jawa Barat di tahun di 2018, dan riset terbaru yang dilakukan di tahun 2020, menunjukkan bahwa responden melihat peningkatan pendapatan hingga 138 persen melalui digitalisasi. 31 persen responden juga mengaku bisa membuka lapangan pekerjaan bagi lebih banyak orang saat bisnisnya berkembang.

Hal ini menunjukkan pentingnya digitalisasi untuk membantu ketahanan ekonomi, khususnya memasuki era new normal ini.

Tahun lalu, Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics telah merilis sebuah studi yang menunjukkan kontribusi ekonomi pekerja lepas dan UMKM melalui platform digital Grab yang mencapai Rp10,1 triliun di Jawa Barat.

Membuka akses perbankan dan investasi bagi mitra pengemudi di Bandung. Lebih penting lagi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin.

63 persen mitra pengemudi GrabBike dan 75 persen mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp738 ribu hingga Rp1,6 juta. Sebagai tambahan, 67 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 85% mitra pengemudi GrabCar mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab, karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pinjaman agar dapat mengembangkan bisnisnya atau berinvestasi pada motor atau mobil baru.

Teknologi Membuka Kesempatan Usaha Mitra Merchant dan Agen di Bandung. Riset tersebut
menjelaskan 12% mitra merchant GrabFood di kota Bandung terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 15 persen mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya.

Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. 31% mitra merchant GrabFood di Bandung menambah hingga tiga pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Peningkatan Pendapatan & Pemasukan Mitra Pengemudi, Merchant dan Agen Bandung. Mitra merchant GrabFood Bandung yang disurvei melihat peningkatan pendapatan hingga 37 persen menjadi Rp54,9 juta per bulan, sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Bandung meningkat 11 persen menjadi Rp14,9 juta per bulan sejak bergabung. Sebanyak 49% mitra merchant GrabFood Jawa Barat juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya.

Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike di kota Bandung dengan peningkatan pendapatan hingga 64 persen menjadi Rp6,4 juta per bulan dan 138 persen menjadi Rp5,3 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab. Peningkatan ini membuat para mitra bisa menabung yang membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman. Sejumlah 19 persen mitra pengemudi GrabBike dan 12 persen mitra pengemudi GrabCar di kota Bandung baru membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab.

Riyadi Suparno, Direktur Eksekutif, Tenggara Strategics, mengungkapkan bahwa sektor gig economy mempunyai peran penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi. “Saat Indonesia mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca-COVID-19, kami percaya bahwa platform seperti Grab dan sektor gig economy dapat mendukung Indonesia menuju pemulihan ekonomi. Tahun lalu kita sudah lihat bagaimana gig economy yang didukung oleh teknologi Grab memberikan dampak bagi ketahanan ekonomi Jawa Barat. Riset terbaru ini kembali membuktikan bagaimana gig worker dalam platform Grab dapat merasakan peningkatan kualitas hidup, dan saat bisnis mereka bertumbuh, mereka juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi lebih banyak orang. Ini merupakan siklus dan ekosistem yang sangat baik,” jelasnya.

Program #TerusUsaha: Solusi Digitalisasi Grab untuk Jawa Barat Grab bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jawa Barat untuk memberikan pelatihan kepada puluhan ribu Industri Kecil Menengah (IKM) binaan DISPERINDAG Jawa Barat. Seluruh pelatihan yang dilakukan secara virtual, dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing mereka.

Topik pelatihan akan fokus pada peran digitalisasi bagi bisnis kecil di era new normal. Sosialisasi Layanan Digital untuk Ribuan Pedagang Pasar yang bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Bandung.

Sosialisasi ini bertujuan untuk mempermudah adaptasi layanan digital sekaligus meningkatkan daya saing dan pendapatan di era new normal. Program ini menyasar lima pasar tradisional di wilayah Kabupaten Bandung, yakni Pasar Banjaran, Pasar Margahayu, Pasar Majalaya, Pasar Baleendah, dan Pasar Ciwidey.

Richard Aditya, Head of West Indonesia Grab Indonesia, menjelaskan bahwa program #TerusUsaha merupakan komitmen Grab bagi bisnis kecil dan tradisional agar lebih memiliki daya saing dan tidak tertinggal dalam era digital. ”Kita melihat bagaimana ada banyak bisnis yang tidak mampu bertahan dan bersaing di era new normal ini karena belum terdigitalisasi. Perubahan pola konsumsi masyarakat yang bergantung pada layanan digital menjadi salah satu faktor terbesarnya. Beralih dan mulai memanfaatkan digitalisasi adalah cara terbaik yang bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk mempertahankan usaha mereka di era tatan baru ini. Program #TerusUsaha ini juga sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood untuk membawa lebih banyak dampak positif dari teknologi kami,” jelasnya.

Benny Bachtiar, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat menyambut baik peluncuran Program #TerusUsaha di Jawa Barat. “Pengembangan koperasi dan UMKM jadi salah satu target kami untuk membuat koperasi dan UMKM yang juara, berkualitas, dan berdaya saing tidak hanya di tingkat nasional, tapi hingga level internasional.

Saat ini, ada banyak UMKM yang terancam kehilangan penghasilannya karena COVID-19. Di tengah kesulitan ini, pasti ada peluang yang bisa dimanfaatkan. Kami sangat bangga dengan Grab yang sangat peduli dengan UMKM dan berterima kasih atas peluncuran program #TerusUsaha di Jawa Barat. Program ini adalah salah satu kampanye positif yang harus bersama-sama kita dukung. Diharapkan UMKM bisa menjadi sokoguru perekonomian bangsa dan membawa kembali kebangkitan perekonomian bangsa serta mampu menyejahterakan rakyat,” jelasnya.
Kualitas Hidup UMKM dan Gig Worker Bandung Meningkat Hingga 11 persen

Idah Sri Astuti (42 tahun), seorang penjahit rumahan yang punya pekerjaan sambilan sebagai guru TK. Untuk menambah pemasukan harian, dia bergabung dengan GrabKios pada 2018 dengan sedikit modal yang didapatkan dari penghasilan bulanan suaminya.

“Saya tidak terlalu takut waktu pertama kali bergabung karena modal yang dibutuhkan terhitung kecil dan suami saya pun mendukung. Saya bisa mulai berjualan dari rumah atau dari mana pun. Awalnya saya menawarkan ke teman-teman penjahit dan tetangga dekat untuk beli pulsa, bayar tagihan, dan transfer uang lewat saya. Pernah dalam satu bulan, saya mendapatkan rekor penjualan sangat besar, dan pendapatan saya dari GrabKios meningkat hingga 200 persen apabila dibandingkan dengan penghasilan dari menjahit. Saat masuk masa pandemi, order menjahit tidak ada sama sekali dan saya hanya bergantung dari mengajar dan berjualan lewat GrabKios. Alhamdulillah pemasukan saya masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan dua anak saya sampai sekarang. Dengan membuka usaha GrabKios, saya tidak pernah mengenal istilah ‘gali lobang, tutup lobang’ sampai sekarang dan masih bisa #TerusUsaha untuk kehidupan saya, keluarga dan orang-orang di sekitar saya,” kisahnya.

Atet Dedi Handiman, Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Bandung mengapresiasi langkah Grab untuk mempercepat digitalisasi UMKM di Jawa Barat pada umumnya dan Bandung pada khususnya dengan Program #TerusUsaha. “Kehadiran Grab dengan Program #TerusUsaha di Kota Bandung semoga menjadi akselerator pulihnya perekonomian yang sempat terdampak karena pandemi. Dengan perannya sebagai penghubung, program ini jadi salah satu jawaban atas permasalah ekonomi, terutama dengan menguatnya UMKM. Pemerintah berterima kasih dan menyambut baik hadirnya solusi baru untuk pelaku UMKM Jawa
Barat di tengah masa sulit akibat pandemi. Apresiasi setinggi-tingginya untuk Grab yang membantu menyongsong kembalinya Kota Bandung yang unggul, nyaman, dan sejahtera.”

Grab telah meluncurkan Laporan Dampak Sosial 2019/2020 Edisi Kedua yang difokuskan pada dampak COVID-19 terhadap komunitas dan cara Grab meresponsnya. Secara nasional, Grab telah menyambut lebih dari 150.000 UMKM baru dalam platformnya selama pandemi. Di Jawa Barat, Grab telah menghadirkan 3 layanan baru untuk mendukung mitra, masyarakat, dan juga UMKM di tengah pandemi.

Layanan GrabMart dan GrabAssistant hadir untuk memberikan kesempatan pendapatan tambahan bagi mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar di tengah pandemi. Grab juga menghadirkan layanan GrabProtect, armada khusus pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan tambahan bagi mitra pengemudi dan pelanggan berupa partisi dari plastik tebal untuk keamanan perjalanan dalam armada GrabCar dan GrabBike.

“Grab terus berupaya agar pelaku usaha dalam skala mikro sekalipun dapat bertahan dalam situasi apa pun. Solusi yang kami hadirkan tentunya dirancang untuk membantu UMKM lebih mudah beradaptasi dalam ekonomi digital dan perkembangan zaman dengan persaingan yang semakin ketat. Saya ingin mengajak setiap orang untuk mengubah situasi susah yang mereka hadapi dengan pola pikir positif. Mari manfaatkan berbagai program dan layanan yang Grab telah hadirkan di Jawa Barat untuk mengubah susah jadi mudah dengan #TerusUsaha,” tutup Richard.
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3600 seconds (0.1#10.140)