Merger Angkasa Pura, Erick Thohir Ungkap Soal Nasib PHK Karyawan

Kamis, 23 November 2023 - 21:45 WIB
loading...
Merger Angkasa Pura,...
Kementerian BUMN memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja terkait merger Angkasa Pura. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja ( PHK ) setelah merger PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II.

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pihaknya mendorong agar proses penggabungan kedua operator bandara pelat merah bisa direalisasikan akhir 2023. Kendati memerlukan waktu yang cukup panjang.

“Kita lagi dorong, merger kadang lama di paperwork, dan pengalaman kita merger Pelindo mesti memastikan persepsi jangan sampai seakan akan kita melepas pegawai, padahal enggak, buktinya Pelindo gak ada kita lepas pegawainya (PHK),” ungkap Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Kamis (23/11/2023).



Konsolidasi AP I dan II, lanjut dia, untuk menyamakan sistem dan pelayanan bandara di Tanah Air. Selain itu, memperkuat infrastruktur industri bandara. Dengan langkah ini bandara di Indonesia bisa naik kelas di level global.

Dalam proses itu, Erick memastikan Angkasa Pura I dan II tidak akan melakukan pengurangan jumlah karyawan. Pasalnya, konsolidasi diyakini memperkuat lini bisnis perusahaan.

“Tentu gausah takut untuk kepegawaian karna airport-nya tetap tambah, orang pertumbuhan ekonominya tumbuh. Kecuali pertumbuhan ekonominya turun, turisnya turun,” bebernya.

“Sekarang kalau bicara jumlah pesawat aja masih kurang. Pak Menhub mengatakan 440 (pesawat), kebutuhannya 700, makanya tiket masih mahal. Nah gimana airport. jadi jangan menakutkan selama ekonomi Indonesia tumbuh,” lanjut dia.



Menurut dia Indonesia harus menyesuaikan bisnis bandaranya. Selain bisa bersaing dengan Bandara Changi di Singapura, beberapa bandara di Indonesia juga over capacity alias kelebihan kapasitas.

Bandara yang dipandang sudah over capacity adalah bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Selain itu potensi kelebihan kapasitas juga terjadi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

“Bali juga sudah mulai over capacity. Apalagi kita lihat mandalika, Labuan Bajo jadi potensi, jadi mau gak mau harus kita terus tingkatkan karena ini sebagai income ke depan,” ungkap Erick.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2021 seconds (0.1#10.140)