Mengenal Konsep Desa Mandiri Energi, Program Andalan Ganjar Mencapai Target EBT

Sabtu, 25 November 2023 - 12:58 WIB
loading...
Mengenal Konsep Desa Mandiri Energi, Program Andalan Ganjar Mencapai Target EBT
Calon Presiden Ganjar Pranowo sebut konsep Desa Mandiri Energi (DME) sebagai strategi utama untuk mencapai target Energi Baru Terbarukan (EBT). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Calon Presiden Ganjar Pranowo sebut konsep Desa Mandiri Energi (DME) sebagai strategi utama untuk mencapai target Energi Baru Terbarukan (EBT). Program ini merupakan salah satu langkah dalam mencapai visi-misi Ganjar Pranowo yang tercantum dalam program nomor 6 poin 2, yang menekankan pada peningkatan kemandirian energi di desa-desa.

Ganjar Pranowo menjelaskan potensi penggunaan gas rawa sebagai sumber energi bersih di desa-desa dalam diskusi Rembuk Ide Transisi Energi Berkeadilan di Jakarta pada Kamis (23/11/2023). Ia menggarisbawahi pentingnya memperhatikan potensi energi bersih ini, terutama di daerah pertanian integrated farming.

"Ya kenapa enggak, ketika kemudian ada lapisan geologis yang ditemukan oleh para geolog, ini ada potensi gas rawa, kenapa tidak dipakai? Ada daerah pertanian integrated farming umpama, sudah ada, pak ini ini ada ternaknya ada pertaniannya," papar Ganjar Pranowo.



Ganjar menceritakan bahwa gas rawa dapat digunakan untuk disalurkan ke rumah-rumah penduduk, menjadikannya sebagai sumber bahan bakar yang dapat digunakan di rumah tangga.

"Kalau kita ada ekonomi sirkular kenapa kemudian tidak kita fasilitasi dengan teknologi bahasa dulu tepst guna bahasa kami itu nilai tambah, kemduian dimasukan tekno untuk bisa bantu disana, sederhana kok itu. Dia bisa mandiri," ungkap dia.

Lantas apa yang dimaksud dengan Desa Mandiri Energi? Darimanakah konsep ini berasal? Serta apa urgensi penciptaannya? Simak penjelasannya dibawah ini.

Konsep Desa Mandiri Energi

Ganjar Pranowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun, berhasil membangun 2.353 Desa Mandiri Energi dari total 8.562 desa/kelurahan di Jawa Tengah. Keberhasilan ini menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi percontohan dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di tingkat nasional.

Pada tahun 2021, bauran energi Jawa Tengah mencapai 13,38 persen dengan berbagai sumber energi terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, sampah, biodiesel, biogas, biomasa, dan gas rawa (biogenic shallow gas).

Selain itu, Ganjar Pranowo juga menjelaskan konsep Desa Mandiri Energi yang merupakan inisiatif dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai respons terhadap isu krisis energi dan pemberdayaan energi baru terbarukan.



Indonesia akhrinya mewujudkan agenda PBB dengan menuangnya kedalam UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, yang menetapkan krisis energi sebagai perhatian bersama. Pengembangan Desa Mandiri Energi diarahkan untuk mencapai swasembada energi di tingkat desa, tanpa perlu mengimpor sumber energi dari luar. Desa Mandiri Energi menjadi solusi untuk mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan yang melimpah di wilayah perdesaan.

Berdasarkan PP No.79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN), pemanfaatan biomassa, salah satu jenis Energi Baru dan Terbarukan (EBT), diarahkan untuk sektor ketenagalistrikan dan transportasi. Desa Mandiri Energi diimplementasikan dalam dua model, yaitu berbasis sumber energi non-pertanian seperti tenaga surya, mikrohidro, angin, dan biogas, serta berbasis sumber energi pertanian atau bahan bakar nabati (biofuel).

Dorongan untuk pengembangan Desa Mandiri Energi menjadi penting mengingat Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya energi terbarukan, yang sebagian besar berada di wilayah perdesaan. Menurut International Renewable Energy Agency (IRENA), potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai 3.692 gigawatt (GW), tetapi baru terpasang sekitar 0,3% dari total potensi pada tahun 2021.

Contoh nyata dari keberhasilan program ini dapat dilihat dari Desa Urusewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Desa ini berhasil memanfaatkan biogas dari limbah untuk memenuhi kebutuhan listrik dan bahan bakar rumah tangga, menciptakan lingkungan bersih dan produktif.

Ganjar Pranowo menekankan bahwa melalui Desa Mandiri Energi, pengembangan ekonomi hijau dan penciptaan ekosistem ekonomi hijau dapat diwujudkan. Pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat dan secara bersamaan berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1236 seconds (0.1#10.140)