The 21st Economix FEB UI Sukses Gelar Seminar Internasional, Dihadiri Pembicara Hebat
loading...
A
A
A
Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro (Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Mantan Menteri Pertahanan), sebagai Keynote Speaker Subtheme 1 membahas "The Significance of Downstream Activities as a Strategy for Economic Development and Restructuring in Developing Countries: The Case of Indonesia" menyampaikan pandangannya.
Dalam konferensi pers, ia menyatakan rasa terima kasih kepada panitia The 21st Economix atas undangannya, dan dengan senang hati ia siap mendukung generasi muda yang akan mewarisi masa depan Indonesia.
Juan Permata Adoe (Wakil Ketua Perdagangan KADIN) membahas strategi downstreaming untuk sustainable Indonesia. "Ekspor Indonesia pada tahun 2023 kini mengalami penurunan sekitar 12 persen, maka kita perlu melihat bagaimana cara meningkatkan ekspor dengan mengadaptasi teknologi," katanya.
Dubes Australia untuk Indonesia, H.E. Ms Penny Williams PSM, pun turut hadir membahas pentingnya ekonomi berkelanjutan dan kemitraan investasi Indonesia dan Australia.
Nelwin Aldriansyah (Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy) menyoroti pentingnya geothermal sebagai energi berkelanjutan di Indonesia. Pertamina berkomitmen menuju nol emisi netto pada 2060 dan berencana meningkatkan kontribusi geothermal hingga 25 persen dalam tiga tahun mendatang.
Sesi dua seminar dibuka oleh Dida Gardera (Wakil Menteri Pertanian Koordinator Bidang Kemakmuran Ekonomi Republik Indonesia), dengan Felia Salim (Board of Director of The AndGreen Fund) sebagai keynote speaker yang menyoroti investasi berkelanjutan untuk mendukung ekonomi hijau global.
Tom Lembong (Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) dalam penyampaiannya yang bertajuk "The Barbenheimer Economy," menguraikan visi kampanye Anies-Muhaimin untuk mengintegrasikan Indonesia dalam rantai nilai global demi pencapaian "Satu Kemakmuran." Lembong menyoroti pentingnya mengurangi kesenjangan ekonomi yang dapat menghambat pertumbuhan secara keseluruhan, serta mendorong diversifikasi ekonomi melampaui sektor infrastruktur dan komoditas yang terbatas.
Dr. Poempida Hidayatullah (Perwakilan Calon Presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD), menyoroti disruptif dan dekarbonisasi, serta rencana menciptakan 17 juta lapangan kerja guna menyeimbangkan bonus demografi sebagai risiko nasional. Ganjar Mahfud fokus pada digitalisasi, mengusulkan sumber dana murah dan penegakan hukum yang adil untuk pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
The 21st Economix FEB UI sukses hadirkan para pemikir global dalam seminar internasional yang kaya gagasan. Dari analisis Dr. Jusuf Kalla tentang globalisasi hingga strategi untuk ekonomi berkelanjutan, seminar ini memberikan pandangan penting untuk ekonomi global yang berkelanjutan. Terima kasih kepada semua yang turut serta, semoga ide-ide ini bermanfaat untuk tantangan ekonomi global ke depannya.
Lihat Juga: Pimpin Transformasi Hijau Berkelanjutan, Direktur Utama BRI Raih Penghargaan The Best CEO
Dalam konferensi pers, ia menyatakan rasa terima kasih kepada panitia The 21st Economix atas undangannya, dan dengan senang hati ia siap mendukung generasi muda yang akan mewarisi masa depan Indonesia.
Juan Permata Adoe (Wakil Ketua Perdagangan KADIN) membahas strategi downstreaming untuk sustainable Indonesia. "Ekspor Indonesia pada tahun 2023 kini mengalami penurunan sekitar 12 persen, maka kita perlu melihat bagaimana cara meningkatkan ekspor dengan mengadaptasi teknologi," katanya.
Dubes Australia untuk Indonesia, H.E. Ms Penny Williams PSM, pun turut hadir membahas pentingnya ekonomi berkelanjutan dan kemitraan investasi Indonesia dan Australia.
Nelwin Aldriansyah (Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy) menyoroti pentingnya geothermal sebagai energi berkelanjutan di Indonesia. Pertamina berkomitmen menuju nol emisi netto pada 2060 dan berencana meningkatkan kontribusi geothermal hingga 25 persen dalam tiga tahun mendatang.
Sesi dua seminar dibuka oleh Dida Gardera (Wakil Menteri Pertanian Koordinator Bidang Kemakmuran Ekonomi Republik Indonesia), dengan Felia Salim (Board of Director of The AndGreen Fund) sebagai keynote speaker yang menyoroti investasi berkelanjutan untuk mendukung ekonomi hijau global.
Tom Lembong (Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) dalam penyampaiannya yang bertajuk "The Barbenheimer Economy," menguraikan visi kampanye Anies-Muhaimin untuk mengintegrasikan Indonesia dalam rantai nilai global demi pencapaian "Satu Kemakmuran." Lembong menyoroti pentingnya mengurangi kesenjangan ekonomi yang dapat menghambat pertumbuhan secara keseluruhan, serta mendorong diversifikasi ekonomi melampaui sektor infrastruktur dan komoditas yang terbatas.
Dr. Poempida Hidayatullah (Perwakilan Calon Presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD), menyoroti disruptif dan dekarbonisasi, serta rencana menciptakan 17 juta lapangan kerja guna menyeimbangkan bonus demografi sebagai risiko nasional. Ganjar Mahfud fokus pada digitalisasi, mengusulkan sumber dana murah dan penegakan hukum yang adil untuk pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
The 21st Economix FEB UI sukses hadirkan para pemikir global dalam seminar internasional yang kaya gagasan. Dari analisis Dr. Jusuf Kalla tentang globalisasi hingga strategi untuk ekonomi berkelanjutan, seminar ini memberikan pandangan penting untuk ekonomi global yang berkelanjutan. Terima kasih kepada semua yang turut serta, semoga ide-ide ini bermanfaat untuk tantangan ekonomi global ke depannya.
Lihat Juga: Pimpin Transformasi Hijau Berkelanjutan, Direktur Utama BRI Raih Penghargaan The Best CEO
(bga)