Rupiah Dibuka malah Melemah meski USD Mendatar

Selasa, 12 Desember 2017 - 10:15 WIB
Rupiah Dibuka malah Melemah meski USD Mendatar
Rupiah Dibuka malah Melemah meski USD Mendatar
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal pekan ini dibuka melemah setelah kemarin ditutup di zona merah. Rupiah tidak mampu memanfaatkan kondisi USD yang stabil terhadap beberapa mata uang lainnnya.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.550/USD atau lebih buruk dari posisi perdagangan kemarin yang berada di level Rp13.546/USD.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sesi pagi dibuka di level Rp13.551/USD atau stabil posisi penutupan sebelumnya yang berada pada level Rp13.552/USD. namun, pad apukul 10.09 WIB bergerak melemah ke level Rp13.556/USD dengan kisaran level Rp13.546-Rp13.559/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan perdagangan hari ini berada di level Rp13.548/USD atau menguat tipis dari penutupan sebelumnya di level Rp13.550/USD. Namun, pada pukul 10.10 WIB bergerak ke level Rp13.550/USD dengan kisaran level Rp13.543-Rp13.555/USD.

Data SINDOnews dikutip dari Limas, rupiah berada pada level Rp13.548/USD, atau menguat dibanding penutupan kemarin yang berada di level Rp13.565/USD.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (12/12/2017), USD bertahan stabil mendekati level tertinggi baru baru ini dalam dua pekan versus beberapa mata uang utama lainnya. Di mana, para pelaku pasar sedang menunggu pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang digelar pekan ini.

Indeks USD yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama, terakhir berada di level 93.922. Itu berada di depan puncak tertinggi pada Jumat di level 94.087, tertinggi untuk indeks USD sejak 21 November.

The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan dua hari kebijakannya yang akan berakhir pada Rabu dan diperkirakan akan memperketat kebijakan lebih lanjut tahun depan, meskipun outlook kebijakan masih tertutup oleh inflasi yang tertekan.

Karena kenaikan suku bunga pekan ini telah dihargai oleh pasar, USD pada awalnya bisa melorot setelah pengumuman kebijakan The Fed, kata Steven Dooley, ahli strategi mata uang Western Union Business Solutions di Melbourne.

The Fed mungkin akan terdengar optimis mengenai prospek ekonomi dan kemungkinan akan membantu mendukung greenback.

USD terhadap yen bertahan stabil di level 113,56, diperdagangkan mendekati level tertinggi pada Senin di posisi 113,69, yang merupakan level terkuat USD dalam waktu sekitar satu bulan.

Sementara, euro terhadap USD terakhir berada pada level 1,1775, setelah kemarin mundur dari level intraday di posisi 1,1811.

Dolar Selandia Baru berada di dekat level tertinggi dua pekan pada hari ini karena investor menyambut baik pengangkatan kepala dana pensiun nasional Adrian Orr, mantan pejabat bank sentral, untuk memimpin Reserve Bank of New Zealand dari bulan Maret.

Investor merasa lega dengan pemilihan pejabat yang memiliki keahlian luas dalam kebijakan moneter, dan memperkirakan bahwa dia tidak akan terlalu jauh dari status quo saat dia menjalankan mandat baru.

Dolar Selandia Baru terhadap USD bertahan stabil di level 0,6911. Dola Selandia Baru kemarin telah melonjak hampir 1,1% dan naik ke level 0,6930, level terkuatnya sejak akhir November.

Sementara, bitcoin bertahan stabil di dekat level 16.470 di bursa Bitstamp yang berbasis di Luxemburg, setelah menetapkan nilai tertinggi sepanjang masa di posisi 17.270.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5315 seconds (0.1#10.140)