USD Tertekan Suku Bunga The Fed, Rupiah Menguat 29 Poin

Kamis, 14 Desember 2017 - 10:54 WIB
USD Tertekan Suku Bunga The Fed, Rupiah Menguat 29 Poin
USD Tertekan Suku Bunga The Fed, Rupiah Menguat 29 Poin
A A A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka menguat di pasar spot pada Kamis (14/12/2017). Rupiah di indeks Bloomberg dibuka berkibar 29 poin atau 0,21% menjadi Rp13.561 per USD, dimana kemarin ditutup di Rp13.590 per USD.

Begitu juga dengan data yang terpantau di Yahoo Finance, dimana mata uang NKRI terlihat menguat 15 poin atau 0,11% menjadi Rp13.563 per USD, dimana Rabu lewat ditutup di Rp13.578 per USD.

Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, rupiah pada pagi ini dibuka di Rp13.564 per USD, terapresiasi 26 poin dari penutupan kemarin di Rp13.590 per USD.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Kamis ini dipatok di Rp13.565 per USD, menguat 24 poin dari posisi kemarin di Rp13.589 per USD.

Menguatnya rupiah seiring dengan kerugian USD di awal perdagangan Asia pada Kamis ini, setelah bank sentral AS, Federal Reserve menaikkan suku bunga. The Fed menaikkan suku bunga acuan jangka pendek sebesar seperempat poin dari 1,25% menjadi 1,50%.

Melansir dari Reuters, Kamis (14/12/2017), alhasil indeks USD yang mengukur mata uangnya terhadap sekeranjang enam mata uang utama, melemah 0,06% atau 0,055 poin ke 93,374. Hal ini membuat USD turun 0,9% terhadap yen Jepang dan euro naik tipis 0,1% menjadi USD1,1830, setelah naik 0,7% pada penutupan Rabu.

The Fed juga memproyeksikan tiga kenaikan lebih lanjut pada tahun 2018 dan 2019, sebelum tingkat jangka panjang sebesar 2,8% tercapai. Proyeksi ini tidak berubah dari proyeksi terakhir pada bulan September.

Adapun, inflasi diproyeksikan akan tetap pada target bank sentral sebesar 2% untuk tahun depan, dengan risiko pelemahan sehingga para pembuat kebijakan tidak melihat alasan untuk meningkatkan target laju kenaikan suku bunga.

Para pedagang dan analis menilai, USD berada di bawah tekanan pasca pengumuman kebijakan moneter karena The Fed mempertahankan proyeksi tingkat suku bunga stabil alih-alih merevisinya lebih tinggi.

"Beberapa pelaku pasar telah berspekulasi bahwa The Fed dapat menaikkan proyeksi suku bunga untuk tahun depan menjadi empat kenaikan suku bunga," kata Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia Pasifik untuk Oanda di Singapura.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8340 seconds (0.1#10.140)