Kolaborasi Dua BUMN Kembangkan Industri Berkelanjutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk penyusunan environmental, social, and good governance ( ESG) framework dan potensi pemberian pembiayaan hijau (green financing) berbasis sustainability linked loan.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dengan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis kemarin (30/11/2023).
"Untuk mewujudkan visi sebagai industri pupuk dan petrokimia global, saat ini Pupuk Indonesia sedang berfokus pada kekuatan untuk mengakselerasi dan menciptakan masa depan baru melalui hilirisasi industri yang lebih ramah lingkungan. Sehingga implementasi aspek ESG menjadi instrumen sangat penting dalam pengembangan bisnis ke depannya," ujar Rahmad dikutip Sabtu (2/12/2023).
Kerja sama ini, lanjut Rahmad, adalah bagian dari program Pupuk Indonesia untuk menekan emisi karbon yang sejalan dengan tema COP28 atau konferensi tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Dubai saat ini. Dalam COP28, para pemimpin dunia petinggi negara berdiskusi dan berkolaborasi dalam cara membatasi dan mempersiapkan diri untukmemitigasi dampak dan risiko perubahan iklim di masa depan.
Dalam kerja sama ini, Bank Mandiri akan menyalurkan pembiayaan kepada Pupuk Indonesia dengan akan mendapatkan pembiayaan berbasis skema sustainability linked loan untuk berbagai proyek yang terkait dengan program ESG berkelanjutan. Antara lain proyek investasi soda ash Gresik & Bontang, energi baru terbarukan (EBT), pembiayaan yang berkaitan dengan pembangunan hijau, serta pengelolaan sumber daya alam hayati yang secara berkelanjutan.
Sustainability linked loan adalah instrumen pembiayaan dari perbankan keuangan yang memberikan insentif kepada debitur untuk mencapai tujuan kinerja berkelanjutan yang telah ditetapkan.Dengan pembiayaan ini, Bank Mandiri dan Pupuk Indonesia menyepakati penerapan target-target keberlanjutan yang harus dicapai oleh Pupuk Indonesia.
Rahmad menambahkan, dalam kesepakatan ini, terdapat komponen perjanjian berupa aspek keberlanjutan, seperti pengurangan emisi karbon dan juga transisi menuju aktivitas bisnis yang lebih bertanggung jawab ramah lingkungan serta berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakatjuga sosial.
Menurut Rahmad, pengembangan industri hijau membutuhkan nilai investasi besar. Bukan hanya kebutuhan belanja modal saja, melainkan juga investasi untuk riset dan pengembangan. Oleh karena itu, kerja sama dengan pihak perbankan menjadi esensial dalam salah satu upaya pemenuhan memenuhi kebutuhan tersebut.
“Karena ke depannya, Pupuk Indonesia berupaya untuk menjadiakan pionir industri hijau serta dengan transformasi operasional rendah emisi melalui membangun pabrik-pabrik pupuk yang lebih efisien, baik melalui revamping pabrik yang sudah tua, revitalisasi, hingga pembangunan pabrik baru dengan teknologi yang lebih rendah konsumsi energiadvanced,” tutupnya.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dengan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis kemarin (30/11/2023).
"Untuk mewujudkan visi sebagai industri pupuk dan petrokimia global, saat ini Pupuk Indonesia sedang berfokus pada kekuatan untuk mengakselerasi dan menciptakan masa depan baru melalui hilirisasi industri yang lebih ramah lingkungan. Sehingga implementasi aspek ESG menjadi instrumen sangat penting dalam pengembangan bisnis ke depannya," ujar Rahmad dikutip Sabtu (2/12/2023).
Kerja sama ini, lanjut Rahmad, adalah bagian dari program Pupuk Indonesia untuk menekan emisi karbon yang sejalan dengan tema COP28 atau konferensi tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Dubai saat ini. Dalam COP28, para pemimpin dunia petinggi negara berdiskusi dan berkolaborasi dalam cara membatasi dan mempersiapkan diri untukmemitigasi dampak dan risiko perubahan iklim di masa depan.
Dalam kerja sama ini, Bank Mandiri akan menyalurkan pembiayaan kepada Pupuk Indonesia dengan akan mendapatkan pembiayaan berbasis skema sustainability linked loan untuk berbagai proyek yang terkait dengan program ESG berkelanjutan. Antara lain proyek investasi soda ash Gresik & Bontang, energi baru terbarukan (EBT), pembiayaan yang berkaitan dengan pembangunan hijau, serta pengelolaan sumber daya alam hayati yang secara berkelanjutan.
Sustainability linked loan adalah instrumen pembiayaan dari perbankan keuangan yang memberikan insentif kepada debitur untuk mencapai tujuan kinerja berkelanjutan yang telah ditetapkan.Dengan pembiayaan ini, Bank Mandiri dan Pupuk Indonesia menyepakati penerapan target-target keberlanjutan yang harus dicapai oleh Pupuk Indonesia.
Rahmad menambahkan, dalam kesepakatan ini, terdapat komponen perjanjian berupa aspek keberlanjutan, seperti pengurangan emisi karbon dan juga transisi menuju aktivitas bisnis yang lebih bertanggung jawab ramah lingkungan serta berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakatjuga sosial.
Menurut Rahmad, pengembangan industri hijau membutuhkan nilai investasi besar. Bukan hanya kebutuhan belanja modal saja, melainkan juga investasi untuk riset dan pengembangan. Oleh karena itu, kerja sama dengan pihak perbankan menjadi esensial dalam salah satu upaya pemenuhan memenuhi kebutuhan tersebut.
“Karena ke depannya, Pupuk Indonesia berupaya untuk menjadiakan pionir industri hijau serta dengan transformasi operasional rendah emisi melalui membangun pabrik-pabrik pupuk yang lebih efisien, baik melalui revamping pabrik yang sudah tua, revitalisasi, hingga pembangunan pabrik baru dengan teknologi yang lebih rendah konsumsi energiadvanced,” tutupnya.
(uka)