Ganjar Ajak Relawan di Bima Sosialisasikan Program Prioritas Kesehatan-Pendidikan
loading...
A
A
A
BIMA - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menemui relawan dan Tim Pemenangan Daerah (TPD) dalam lawatannya ke Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (2/12/2023). Dalam kesempatan itu, Ganjar memaparkan sejumlah program prioritasnya bersama calon wakil presiden Mahfud MD.
Sejumlah program yang dipaparkan mulai dari pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, hingga pengentasan kemiskinan melalui pendidikan. Menurut Ganjar, sumber daya manusia yang unggul, mesti dimulai dari bidang kesehatan. Dia menegaskan, pemerintah harus dimulai dari generasi yang lahir dalam kondisi sehat.
Ganjar juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai jembatan untuk mengentaskan kemiskinan. Capres nomor urut 3 itu menegaskan, akses terhadap pendidikan memungkinkan seseorang untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Harus tepat sasaran. Kalau di keluarga itu anak ada usia sekolah tapi putus sekolah, hukumnya wajib untuk sekolah," kata Ganjar dalam siaran pers, dikutip Minggu (3/12/2023).
Terlebih, Ganjar-Mahfud sudah memprogramkan satu keluarga miskin minimal terdapat satu sarjana. Juga, program satu desa minimal satu fasilitas kesehatan (faskes) dan satu tenaga kesehatan (nakes).
Ganjar pun mengajak para relawan dan TPD Bima untuk mensosialisasikan program-program tersebut kepada masyarakat agar semakin banyak yang mengetahui misi menuju Indonesia unggul. "Petanya sudah ada. Kecamatan mana, titik mana, ada persoalan apa, sehingga kita bisa meresponnya dengan baik," kata Ganjar.
Sejumlah program yang dipaparkan mulai dari pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, hingga pengentasan kemiskinan melalui pendidikan. Menurut Ganjar, sumber daya manusia yang unggul, mesti dimulai dari bidang kesehatan. Dia menegaskan, pemerintah harus dimulai dari generasi yang lahir dalam kondisi sehat.
Ganjar juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai jembatan untuk mengentaskan kemiskinan. Capres nomor urut 3 itu menegaskan, akses terhadap pendidikan memungkinkan seseorang untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Harus tepat sasaran. Kalau di keluarga itu anak ada usia sekolah tapi putus sekolah, hukumnya wajib untuk sekolah," kata Ganjar dalam siaran pers, dikutip Minggu (3/12/2023).
Terlebih, Ganjar-Mahfud sudah memprogramkan satu keluarga miskin minimal terdapat satu sarjana. Juga, program satu desa minimal satu fasilitas kesehatan (faskes) dan satu tenaga kesehatan (nakes).
Ganjar pun mengajak para relawan dan TPD Bima untuk mensosialisasikan program-program tersebut kepada masyarakat agar semakin banyak yang mengetahui misi menuju Indonesia unggul. "Petanya sudah ada. Kecamatan mana, titik mana, ada persoalan apa, sehingga kita bisa meresponnya dengan baik," kata Ganjar.
(fjo)