Ribuan Warga Venezuela Jajakan Dagangan di Kolombia

Kamis, 21 Desember 2017 - 11:03 WIB
Ribuan Warga Venezuela Jajakan Dagangan di Kolombia
Ribuan Warga Venezuela Jajakan Dagangan di Kolombia
A A A
VENEZUELA - Venezuela melintasi perbatasan ke Kolombia setiap hari untuk menjual barang-barang murah seperti jeruk hingga lilin.

Upaya itu dilakukan untuk mendapatkan uang tunai pada saat negara mereka mengalami krisis ekonomi terburuk. Perbatasan sepanjang 2.220 km itu selama bertahun-tahun menjadi jalur penyelundup untuk memanfaatkan perbedaan harga barang di dua negara demi mendapatkan keuntungan.

Meski demikian, dalam tiga bulan terakhir, terjadi peningkatan jumlah warga Venezuela yang melintasi perbatasan ke Kolombia. Mereka berada di Kolombia selama beberapa hari untuk berjualan barang-barang murah dari pintu ke pintu. Ratusan pedagang tidur di jalanan kota perbatasan San Antonio, Venezuela, saat peningkatan jumlah pedagang asal Venezuela di Kolombia membuat marah pada pedagang lokal di negara itu.

Albert Rodriguez, 22, telah tidur di bawah tenda plastik di jalanan San Antonio sejak pindah dari wilayah pertanian Lara sebulan lalu. Dia menjual kopi di Kolombia, tapi masih belum dapat mengirim uang ke kampung halaman untuk membantu putrinya yang baru lahir.

“Ini berat karena di sana sangat banyak warga Venezuela. Saya merasa seperti menangis karena saya sangat tak berdaya,” kata Rodriguez yang berharap dapat pindah ke Kolombia pusat, tempat dia berpikir peluang kerja akan lebih baik. Banjir pedagang asal Venezuela di Kolombia itu bukti bagaimana resesi empat tahun telah merusak sendi sosial negara itu.

Saat ini warga Venezuela banyak yang mengalami kejahatan, kekerasan, wabah penyakit, dan gizi buruk. Kondisi itu juga menunjukkan Kolombia yang telah menampung sebagian besar migran Venezuela di Amerika Selatan, tetap sangat rentan pada krisis tersebut.

Saat matahari mulai muncul, para pedagang asal Venezuela telah antre selama beberapa jam untuk mendapat tumpangan bus ke perbatasan Kolombia. Mereka kemudian melintasi perbatasan dengan jalan kaki. Banyak yang berdoa sambil diam bahwa Garda Nasional tidak meminta bayaran agar mereka dapat melintas perbatasan sambil membawa barang dagangan mereka.

Saat tiba di Cucuta, para pedagang berpisah di beberapa bus berbeda untuk membawa mereka melintasi kota perbatasan Kolombia. Di Kota La Libertad yang warganya berpenghasilan rendah, ratusan warga Venezuela mengetuk pintupintu warga Kolombia sambil menawarkan mayones, insektisida, makanan kotak sereal, dan produk lain. Penjualan produk itu biasanya laris.

Harga yang dijual warga Venezuela hampir setengah lebih murah dibandingkan toko-toko di Kolombia karena depresiasi nilai mata uang bolivar Venezuela. Sejumlah pemilik toko di Kolombia meminta perbatasan ditutup agar bisnis mereka terlindung. Warga Kolombia juga khawatir, masuknya para pedagang Venezuela itu dapat memicu tindak kejahatan. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0270 seconds (0.1#10.140)