Diskon Tarif Tol Saat Nataru Ditiadakan, Begini Penjelasan Jasa Marga
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) memutuskan tidak memberikan diskon tarif tol pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2024 atau Nataru. Hal itu mempertimbangkan arus lalin yang masih mampu ditangani lewat penambahan ruas fungsional maupun rekayasa lalin yang akan ditetapkan oleh pihak kepolisian.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menjelaskan, pemberian diskon tarif tol pada dasarnya bertujuan untuk mendistribusikan lalin agar arus puncak tidak terkonsentrasi pada satu waktu.
"Untuk periode Nataru ini kami melihat dari hasil evaluasi, prediksi lalinnya ini mobilisasinya itu masih di bawah dari lebaran, jadi kami dari Jasa Marga tidak ada rencana untuk mengusulkan diskon tarif tol pada saat Nataru," ujar Lisye dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/12/2023).
Lisye menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi pemberian diskon tarif tol pada momen Lebaran kemarin, terbukti mampu untuk mengurai kepadatan lalin di Jalan tol. Pemberian diskon tersebut membuat pengendalian punya opsi tambahan untuk melakukan perjalanan yang menyesuaikan pada pemberlakuan diskon tarif.
"Pada prinsipnya kami Jasa Marga selaku operator atau BUJT melihat bahwa evaluasi yang kita lakukan pada saat lebaran kemarin itu ditujukan memang untuk mendistribukan lalu lintas, sehingga tidak menumpuk pada satu waktu," lanjutnya.
Adapun untuk manajemen lalulintas pada saat musim libur Nataru mendatang, Jasa Marga bakal mengoperasikan 2 ruas fungsional yaitu Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo (Jalan Tol Jogja-Solo) Segmen Kartasura (Akses Gerbang Tol Colomadu-Jl. Sawit).
Lalu ruas tol Japek II Selatan yang pada musim lebaran lalu dibuka secara fungsional dengan dua opsi, yaitu dari Sadang-Kutanegara sepanjang 8,5 km dan Sadang-Taman Mekar sepanjang 28,5 km. Pengoperasian ruas fungsional ini dapat mendukung kelancaran arus kendaraan dari arah Bandung menuju Jakarta.
Sedangkan untuk mengurai dan mengantisipasi kepadatan lalin di dalam tol, Jasa Marga juga bakal berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk melakukan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow, one way, maupun ganji genap yang ditetapkan atas diskresi kepolisian.
"Kekhawatirannya adalah ketika itu menjadi titik puncak, kapasitas jalannya walaupun sudah ada rekayasa lalin tetap tidak tertampung, makanya diusulkan adanya diskon tarif di beberapa ruas beberapa jam saja yang memang menjadi puncak," kata Lisye.
"Kami dari Jasa Marga tidak ada rencana untuk mengusulkan diskon tarif tol pada saat Nataru karena masih dianggap rencana rekayasa lalin ini bisa kita prediksikan serta bisa menampung mobilisasi tersebut, dan karena angkanya masih di bawah Lebaran," pungkasnya.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menjelaskan, pemberian diskon tarif tol pada dasarnya bertujuan untuk mendistribusikan lalin agar arus puncak tidak terkonsentrasi pada satu waktu.
"Untuk periode Nataru ini kami melihat dari hasil evaluasi, prediksi lalinnya ini mobilisasinya itu masih di bawah dari lebaran, jadi kami dari Jasa Marga tidak ada rencana untuk mengusulkan diskon tarif tol pada saat Nataru," ujar Lisye dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/12/2023).
Lisye menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi pemberian diskon tarif tol pada momen Lebaran kemarin, terbukti mampu untuk mengurai kepadatan lalin di Jalan tol. Pemberian diskon tersebut membuat pengendalian punya opsi tambahan untuk melakukan perjalanan yang menyesuaikan pada pemberlakuan diskon tarif.
"Pada prinsipnya kami Jasa Marga selaku operator atau BUJT melihat bahwa evaluasi yang kita lakukan pada saat lebaran kemarin itu ditujukan memang untuk mendistribukan lalu lintas, sehingga tidak menumpuk pada satu waktu," lanjutnya.
Adapun untuk manajemen lalulintas pada saat musim libur Nataru mendatang, Jasa Marga bakal mengoperasikan 2 ruas fungsional yaitu Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo (Jalan Tol Jogja-Solo) Segmen Kartasura (Akses Gerbang Tol Colomadu-Jl. Sawit).
Lalu ruas tol Japek II Selatan yang pada musim lebaran lalu dibuka secara fungsional dengan dua opsi, yaitu dari Sadang-Kutanegara sepanjang 8,5 km dan Sadang-Taman Mekar sepanjang 28,5 km. Pengoperasian ruas fungsional ini dapat mendukung kelancaran arus kendaraan dari arah Bandung menuju Jakarta.
Sedangkan untuk mengurai dan mengantisipasi kepadatan lalin di dalam tol, Jasa Marga juga bakal berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk melakukan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow, one way, maupun ganji genap yang ditetapkan atas diskresi kepolisian.
"Kekhawatirannya adalah ketika itu menjadi titik puncak, kapasitas jalannya walaupun sudah ada rekayasa lalin tetap tidak tertampung, makanya diusulkan adanya diskon tarif di beberapa ruas beberapa jam saja yang memang menjadi puncak," kata Lisye.
"Kami dari Jasa Marga tidak ada rencana untuk mengusulkan diskon tarif tol pada saat Nataru karena masih dianggap rencana rekayasa lalin ini bisa kita prediksikan serta bisa menampung mobilisasi tersebut, dan karena angkanya masih di bawah Lebaran," pungkasnya.
(akr)