Sulitnya Mendorong Pertumbuhan Perbankan Syariah di RI, Ekonom Buka-bukaan

Selasa, 05 Desember 2023 - 21:53 WIB
loading...
Sulitnya Mendorong Pertumbuhan...
Pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah dinilai bakal sulit berkembang ketika kondisi ekonomi masih anomali. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah dinilai bakal sulit berkembang ketika kondisi ekonomi masih penuh ketidakpastian. Ekonom yang juga Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam mengatakan, kondisi anomali tersebut juga berpotensi menimbulkan ekonomi rente yang hanya menguntungkan segelintir pihak.

"Sulit mendorong pertumbuhan keuangan syariah dengan kondisi anomali suku bunga tinggi yang tidak mau turun. Karena, jika kondisi itu masih terjadi, maka sistem ekonomi keuangan syariah masih akan sulit untuk berkembang," kata Piter usai acara Bank Jago, Selasa (5/12/2023).



Menurut Piter, sangat sulit juga untuk berharap dengan industri perbankan syariah Indonesia. Pasalnya, pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia masih dimonopoli oleh satu pemain yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) yang juga tumbuh di lingkungan rente.

“Karena suku bunga di Indonesia sangat tinggi. Masyarakat kita ini terbiasa dininabobokan dengan bunga tinggi. Ujung-ujungnya mereka harus memilih bank yang istilahnya bank tambah bunga," tuturnya.



Bahkan, lanjut Piter, sebagian besar perbankan syariah juga tidak berinovasi dan cenderung mengembangkan produk yang relatif mirip dengan bank konvensional. Sehingga, ketika nasabah akan membuka tabungan di bank syariah tryap akan menanyakan keuntungan bunga yang akan didapat.

“Walau di bank syariah, ujung-ujungnya nasabah menanyakan bunganya berapa. Walau dengan bahasa yang berbeda yakni bagi hasil berapa. Tapi sebenarnya intinya sama, imbal hasil yang mereka (nasabah) harapkan tetap tinggi," ujar Piter.

"Yang ujungnya saya simpulkan karakteristiknya sama yaitu berburu rente. Di tengah kondisi itu sangat sulit bank syariah untuk tumbuh, berkembang, bisa saingi bank konvensional," sambungnya.

Piter menambahkan, bila melihat pertumbuhan bank syariah yang cukup tinggi, menurutnya hal itu terjadi lantaran market share bank syariah yang masih terlalu kecil. Terbukti, ketika share bank syariah dan nilai volume share sudah sedikit besar, akibatnya bank syariah sulit untuk tumbuh lebih tinggi lagi.

Sehingga perlu ada inovasi dan terobosan yang bisa membangun bank syariah, bukan dari bunga atau imbal hasil. Menurutnya, nilai jual dari bank syariah saat ini adalah dengan mengedepankan prinsip syariah.

“Salah satunya juga terkait kemudahan transaksi, kemudahan jasa layanan perbankan yang bisa ditawarkan bank syariah. Kalau ini dikawinkan dengan digitalisasi, saya kira bisa mengembangkan prinsip syariah. Artinya dengan mengawinkan digital dan syariah tidak hanya memberikan imbal hasil tapi juga menawarkan kemudahan transkasi di era life style digital sekarang yang dituntut nasabah yakni kemudahan," jelasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
LPDB Perkuat Ekonomi...
LPDB Perkuat Ekonomi Syariah Berbasis Koperasi melalui Pembiayaan Dana Bergulir
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Wadirut Bulog Buka Suara...
Wadirut Bulog Buka Suara Soal Dugaan Takaran Beras SPHP Disunat
Rekomendasi
Indonesia Kirim Bantuan...
Indonesia Kirim Bantuan Obat-obatan, Shelter, hingga Tim Dokter ke Myanmar
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek Arah Trans Jawa Masih Ramai, Rest Area 57 Membeludak
Jadwal Live Streaming...
Jadwal Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Korea Selatan U-17 di Piala Asia U-17
Berita Terkini
Menhub Pastikan Kelancaran...
Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung Jelang Arus Balik
42 menit yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
2 jam yang lalu
Harga Cabai Rawit Merah...
Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000 per Kg, Wamendag Salahkan Cuaca
2 jam yang lalu
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame di Jakarta Diperbarui, Ini Penjelasannya
4 jam yang lalu
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
6 jam yang lalu
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
6 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved