Apresiasi kepada Perusahaan yang Memberikan Manfaat Besar buat Masyarakat Sekitar

Rabu, 06 Desember 2023 - 20:08 WIB
loading...
Apresiasi kepada Perusahaan...
Pupuk Kaltim raih penghargaan di ajang SDGs Award 2023. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur ( Pupuk Kaltim ) kembali mendulang prestasi pada ajang Indonesian SDGs Award (ISDA) 2023, dengan memboyong dua program kategori Platinum dan tiga program kategori Gold. Penghargaan diterima Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, dari Ketua Corporate Forum for CSR Development (CFCD) Thendri Supriatno di Jakarta, Senin lalu (4/12/2023).



Qomaruzzaman mengatakan seluruh penghargaan itu menobatkan Pupuk Kaltim sebagai The Most Commited Corporate on SDGs for Environment Pillar 2023, dan untuk kategori Platinum diraih perusahaan melalui program Konservasi Taman Laut dan Sarana Media Terumbu Karang (Kilau Samudera), serta Inovasi Kitosan dari Limbah Cangkang Rajungan (Intan Karang).

Sementara pada kategori Gold, diraih program Gerakan Lindungi Mangrove Sebagai Budaya Jaga Alam dan Dunia (Gelimang Buana), Pengendalian dan Pencegahan Stunting (Pedalgas), serta Program Pupuk Kaltim Peduli Pendidikan (PKTPP).

"Khusus program Kilau Samudera, juga berhasil meraih predikat yang sama yakni Platinum pada ISDA tahun lalu. Dan selama satu tahun terakhir, pelaksanaan program terus diperbaiki dan dikembangkan dalam upaya menjaga kelestarian ekosistem perairan di Kota Bontang," kata Qomaruzzaman, dikutip Rabu (6/12/2023).

Pada program ini, Pupuk Kaltim melaksanakan rehabilitasi terumbu karang di perairan Kota Bontang dengan melibatkan nelayan untuk berperan aktif pada kegiatan tersebut. Mulai 2017, Pupuk Kaltim menggandeng nelayan Selambai Kelurahan Loktuan Bontang Utara, yang merupakan salah satu kawasan terdekat perusahaan dengan nama Kelompok Kimasea. Kelompok ini beranggotakan 16 nelayan, diberdayakan untuk pembuatan hingga penurunan media terumbu di kawasan Tobok Batang yang merupakan area konservasi Pupuk Kaltim.

Nelayan binaan ini merupakan mantan pelaku PITRAL (Penangkapan Ikan Tidak Ramah Lingkungan) seperti bom dan potasium, yang kini secara sadar tidak lagi menggunakan cara destruktif dan beralih metode penangkapan ikan yang ramah lingkungan.

Seiring perjalanan, program ini dilakukan replikasi pada 2022 melalui pembentukan kelompok baru di Kelurahan Bontang Kuala, dengan nama Karaka yang beranggotakan 14 nelayan. Selain diberdayakan untuk pembuatan dan penurunan media terumbu, kelompok nelayan binaan ini juga melakukan pemantauan tumbuh kembang terumbu, sekaligus melakukan perbaikan jika didapati kerusakan.

"Melalui program Kilau Samudera, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi dalam pemulihan ekosistem laut yang rusak, sehingga ke depan kondisi perairan Bontang dengan beragam keanekaragaman hayati di dalamnya bisa terus lestari dan terjaga dengan baik," lanjut Qomaruzzaman.

Sementara untuk program Intan Karang, merupakan inovasi sosial yang juga menintikberatkan pada aspek pemberdayaan masyarakat pesisir, melalui pemanfaatan limbah cangkang rajungan menjadi kitosan cair. Program itu menilik banyaknya limbah cangkang rajungan yang terbuang setiap hari pasca-penjualan oleh nelayan di area pelabuhan Loktuan. Limbah tersebut kerap kembali dibuang ke laut, karena pola pikir yang masih beranggapan jika cangkang tersebut bisa terurai secara alami.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)