Menteri Basuki Sebut Indonesia Masih Butuh Banyak Bendungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia telah membangun 61 bendungan dalam 10 tahun terakhir, dan ke depan pembangunan terus dilanjutkan dengan membangun 50 bendungan baru setiap 5 tahun. Indonesia membutuhkan bendungan untuk menghadapi perubahan iklim .
"Indonesia butuh banyak tambahan tampungan air lagi untuk menghadapi cuaca ekstrem dan perubahan iklim. Tidak ada pilihan lain untuk mengatasi banjir dan kekeringan, kecuali dengan menambah bendungan dan embung lebih banyak lagi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikutip Sabtu (9/12/20230).
Basuki menambahkan, Indonesia harus terus menjaga intellectual exercise dalam membangun dan mengelola bendungan. Jika selama ini membangun bendungan dengan tipe yang sama, yaitu rockfill dam, maka ke depannya perlu inovasi agar teknologi bendungan bisa lebih baik dan maju.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Airlangga Mardjono menambahkan, ada lima isu utama yang perlu menjadi perhatian bersama. Pertama, bendungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim, tantangan pembangunan bendungan dan tanggul di masa depan, keamanan bendungan dan tanggul dalam menghadapi cuaca ekstrim, keamanan bendungan terhadap gempa, serta meningkatkan peran bendungan beserta waduknya dalam mendukung energi baru dan energi terbarukan.
"Kami mengajak semua pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, industri, organisasi dan masyarakat luas untuk bersama-sama bertukar pikiran dan berkolaborasi," ujar Airlangga.
Baca Juga
"Indonesia butuh banyak tambahan tampungan air lagi untuk menghadapi cuaca ekstrem dan perubahan iklim. Tidak ada pilihan lain untuk mengatasi banjir dan kekeringan, kecuali dengan menambah bendungan dan embung lebih banyak lagi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikutip Sabtu (9/12/20230).
Basuki menambahkan, Indonesia harus terus menjaga intellectual exercise dalam membangun dan mengelola bendungan. Jika selama ini membangun bendungan dengan tipe yang sama, yaitu rockfill dam, maka ke depannya perlu inovasi agar teknologi bendungan bisa lebih baik dan maju.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Airlangga Mardjono menambahkan, ada lima isu utama yang perlu menjadi perhatian bersama. Pertama, bendungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim, tantangan pembangunan bendungan dan tanggul di masa depan, keamanan bendungan dan tanggul dalam menghadapi cuaca ekstrim, keamanan bendungan terhadap gempa, serta meningkatkan peran bendungan beserta waduknya dalam mendukung energi baru dan energi terbarukan.
"Kami mengajak semua pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, industri, organisasi dan masyarakat luas untuk bersama-sama bertukar pikiran dan berkolaborasi," ujar Airlangga.
(uka)