Inovasi Digital Berbasis IOT Dorong Kualitas dan Kuantitas Panen

Senin, 11 Desember 2023 - 12:30 WIB
loading...
Inovasi Digital Berbasis...
Inovasi teknologi digital berbasis Internet of Things (IoT) mendorong kualitas panen pertanian. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Inovasi teknologi digital berbasis Internet of Things (IoT) bukanlah barang baru di dunia perkebunan buah-buahan, khususnya melon. Sejumlah Greenhouse Melon sudah dilengkapi dengan sistem penyiraman nutrisi otomatis untuk mempermudah proses fertigasi dan menghemat tenaga kerja secara signifikan. Namun ada celah yang masih perlu disempurnakan.

"Selama ini, formulasi campuran nutrisi AB mix, sebagai nutrisi untuk tanaman melon yang menggunakan media sekam dan cocopeat, masih dilakukan secara manual. Alhasil, selain membutuhkan waktu untuk mencampur AB mix hingga tingkat ppm tertentu dan melakukan pengadukan manual (2X sehari), tingkat presisi pun juga sulit mencapai hasil yang optimal. Dan kondisi ini bisa berpengaruh pada hasil panen, mengingat tanaman melon dengan media sekam membutuhkan nutrisi yang tepat secara rutin setiap hari," ujar Pengajar Fakultas Industrial Engineering Swiss German University, Gunawan Zuardi, di Jakarta, Senin (11/12/2023).



Untuk mengatasi tantangan ini, sejumlah pemerhati dari Swiss German University (SGU) bekerjasama dengan Festino Indonesia, mengembangkan sistem yang bisa melakukan nutrition mixing secara otomatis dengan kadar (ppm) yang terukur.

"Dengan bantuan pendanaan dari program matching fund Kedaireka Kemendikbud, sistem Nutrition mixing berbasis IOT ini diterapkan di greenhouse Melon petani milenial yang berlokasi Balai Benih Hortikultura di Pasir banteng Sumedang, milik Provinsi Jawa Barat," sambungnya.

Di lokasi ini, pihak SGU dan Festino Indonesia melakukan eksperimen penerapan perangkat nutrition mixer berbasia IOT, untuk melakukan pencampuran dan pengadukan nutrisi AB mix hingga level ppm tertentu.

"Yang menarik, sistem ini bekerja secara otomatis, dengan mengambil informasi dari IOT yang sudah berjalan. Perangkat IOT sebelumnya sudah mampu melakukan pengecekan kualitas media tanaman dan udara. Perangkat IOT ini kemudian dimodifikasi dengan algoritma tertentu untuk menerima input jenis dan kadar pupuk yang diperlukan, dan mengirimkan instruksi ke perangkat Nutrition mixer melalui smartphone," jelas Gunawan.

Perangkat Nutrition mixer akan mengeluarkan pupuk dan air yang dibutuhkan, kemudian melakukan pengadukan hingga tingkat ppm tertentu bisa tercapai. Sesudahnya, informasi akan dikirim kembali ke IOT yang kemudian akan dieksekusi lebih lanjut dengan penyiraman nutrisi tersebut ke masing-masing tanaman melalui drip irrigation yang sudah tersedia.



Sistem Nutrition mixing berbasis IOT ini diimplementasi di lapangan (greenhouse melon petani milenial di BBH Pasir banteng Sumedang) dan akan terus dipantau perkembangannya.

"Selain bisa menghemat tenaga kerja dan meningkatkan level presisi terhadap kadar pupuk, sistem ini juga akan membantu petani dan penyuluh pertanian untuk melakukan riset dan eksperimen terhadap pemberian nutrisi optimal untuk memperoleh hasil panen yang paling efektif dan efisien," ucap Gunawan.

Selain itu, penerapan teknologi digital yang berkelanjutan ini diharapkan juga bisa memotivasi para petani milenial untuk bisa meningkatkan kinerja dan semangat mereka dalam hal budidaya tanaman buah-buahan berjangka waktu pendek, yang membutuhkan proses fertigasi rutin setiap hari.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1671 seconds (0.1#10.140)