Begini Strategi Prakerja Kembangkan Bisnis UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Prakerja ikut andil membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM ) untuk dapat mengembangkan usahanya dengan melibatkan para alumni Prakerja. Upaya tersebut diwujudkan melalui pilot project Kumpul Jasa.
Kumpul Jasa yang merupakan akronim dari ‘Kumpul, Jadi Bisa’. Edisi pertama ini diawali di wilayah Jember, Jawa Timur. Terdapat berbagai jenis UMKM yang dibantu, seperti kuliner hingga kerajinan tangan.
Head Komunikasi Prakerja, Lydia Maria Kusnadi, mengatakan, Kumpul Jasa Jember merupakan program penjodohan atau matchmaking untuk mempertemukan alumni-alumni Prakerja dengan pelaku UMKM secara langsung.
“Tujuannya adalah agar manfaat Prakerja tidak hanya dapat dirasakan oleh para alumni saja, namun juga kepada masyarakat umum yang lebih luas,” kata Lydia melalui keterangan pers, Selasa (12/12/2023).
Menurutnya, UMKM Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) pada 2021 mencatat setidaknya terdapat 64,2 juta unit UMKM di Indonesia.
Angka tersebut berperan dalam penyerapan sebanyak 117 juta tenaga kerja, atau sebanyak 97% tenaga kerja Indonesia di dunia usaha. Besarnya angka tersebut turut mencatatkan peran UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) hingga sebesar 61,1%.
Pada Juni 2023 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan sebanyak 22,68 juta unit UMKM berhasil melakukan onboarding ke ekosistem digital. Jika dihitung secara kasar, artinya baru sekitar sepertiga dari jumlah UMKM di Indonesia yang memasuki ekosistem digital.
Melihat potensi tersebut, Prakerja berupaya ikut andil untuk mendampingi UMKM Indonesia memasuki ekosistem digital melalui pilot project Kumpul Jasa.
"Kumpul Jasa Jember berusaha mempertemukan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan apa yang bisa di-support oleh Prakerja. Kita jodohkan para alumni dengan keahlian tertentu, kepada UMKM yang juga membutuhkan layanan tertentu," kata Lydia.
Tidak hanya membantu proses digitalisasi, melalui Kumpul Jasa Jember, UMKM juga akan didampingi untuk mendapatkan asistensi yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Pendampingannya pun tidak dilakukan secara asal, karena para alumni terlebih dahulu mendapatkan mentoring dari delapan lembaga pelatihan Prakerja.
Kumpul Jasa Jember akan diakhiri pada 2024 mendatang melalui tahapan Demo Day, yang merupakan presentasi dari output hasil implementasi strategi pada saat pendampingan.
"Jadi kita tidak ingin menyamakan output dari satu kelompok dengan lainnya. Jika terdapat alumni yang cocok dan sesuai dengan permasalahan, maka akan mendapatkan apresiasi. Begitu pula dengan UMKM-nya, akan mendapatkan bantuan modal usaha," ujar Lydia.
Manager Business Development & Partnership Coursenet Indonesia, Benyamin Go, mewakili lembaga pelatihan yang terlibat mengaku pihaknya merasa bangga karena dapat terlibat dalam upaya praktis untuk memajukan UMKM.
Menurutnya, Kumpul Jasa Jember memiliki konsep yang menarik, di mana pihaknya belum pernah menjadi mitra dengan konsep sejenis.
"Coursenet Indonesia adalah salah satu mitra Prakerja sejak awal 2020 yang tentu sangat concern untuk bisa meningkatkan kompetensi kemampuan para alumni. Ketika disampaikan kesempatan untuk menjadi mitra, kami mengajukan diri karena melihat ini merupakan salah satu sumbangsih kami secara langsung, artinya ini bukan sekedar teoritis, tapi bagaimana alumni terjun untuk memberikan bantuan kepada UMKM melalui strategi atau ide yang bisa dikembangkan oleh mereka," bebernya.
Kumpul Jasa yang merupakan akronim dari ‘Kumpul, Jadi Bisa’. Edisi pertama ini diawali di wilayah Jember, Jawa Timur. Terdapat berbagai jenis UMKM yang dibantu, seperti kuliner hingga kerajinan tangan.
Head Komunikasi Prakerja, Lydia Maria Kusnadi, mengatakan, Kumpul Jasa Jember merupakan program penjodohan atau matchmaking untuk mempertemukan alumni-alumni Prakerja dengan pelaku UMKM secara langsung.
“Tujuannya adalah agar manfaat Prakerja tidak hanya dapat dirasakan oleh para alumni saja, namun juga kepada masyarakat umum yang lebih luas,” kata Lydia melalui keterangan pers, Selasa (12/12/2023).
Menurutnya, UMKM Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) pada 2021 mencatat setidaknya terdapat 64,2 juta unit UMKM di Indonesia.
Angka tersebut berperan dalam penyerapan sebanyak 117 juta tenaga kerja, atau sebanyak 97% tenaga kerja Indonesia di dunia usaha. Besarnya angka tersebut turut mencatatkan peran UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) hingga sebesar 61,1%.
Pada Juni 2023 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan sebanyak 22,68 juta unit UMKM berhasil melakukan onboarding ke ekosistem digital. Jika dihitung secara kasar, artinya baru sekitar sepertiga dari jumlah UMKM di Indonesia yang memasuki ekosistem digital.
Melihat potensi tersebut, Prakerja berupaya ikut andil untuk mendampingi UMKM Indonesia memasuki ekosistem digital melalui pilot project Kumpul Jasa.
"Kumpul Jasa Jember berusaha mempertemukan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan apa yang bisa di-support oleh Prakerja. Kita jodohkan para alumni dengan keahlian tertentu, kepada UMKM yang juga membutuhkan layanan tertentu," kata Lydia.
Tidak hanya membantu proses digitalisasi, melalui Kumpul Jasa Jember, UMKM juga akan didampingi untuk mendapatkan asistensi yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Pendampingannya pun tidak dilakukan secara asal, karena para alumni terlebih dahulu mendapatkan mentoring dari delapan lembaga pelatihan Prakerja.
Kumpul Jasa Jember akan diakhiri pada 2024 mendatang melalui tahapan Demo Day, yang merupakan presentasi dari output hasil implementasi strategi pada saat pendampingan.
"Jadi kita tidak ingin menyamakan output dari satu kelompok dengan lainnya. Jika terdapat alumni yang cocok dan sesuai dengan permasalahan, maka akan mendapatkan apresiasi. Begitu pula dengan UMKM-nya, akan mendapatkan bantuan modal usaha," ujar Lydia.
Manager Business Development & Partnership Coursenet Indonesia, Benyamin Go, mewakili lembaga pelatihan yang terlibat mengaku pihaknya merasa bangga karena dapat terlibat dalam upaya praktis untuk memajukan UMKM.
Menurutnya, Kumpul Jasa Jember memiliki konsep yang menarik, di mana pihaknya belum pernah menjadi mitra dengan konsep sejenis.
"Coursenet Indonesia adalah salah satu mitra Prakerja sejak awal 2020 yang tentu sangat concern untuk bisa meningkatkan kompetensi kemampuan para alumni. Ketika disampaikan kesempatan untuk menjadi mitra, kami mengajukan diri karena melihat ini merupakan salah satu sumbangsih kami secara langsung, artinya ini bukan sekedar teoritis, tapi bagaimana alumni terjun untuk memberikan bantuan kepada UMKM melalui strategi atau ide yang bisa dikembangkan oleh mereka," bebernya.
(uka)